Penanganan Corona
Nakes RSI Muhammadiyah Kendal Kini Bisa Menghela Napas, Tersisa Tiga Pasien, BOR Turun 15 Persen
Menurunnya pasien Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit membuat para tenaga kesehatan sedikit menghela napas.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSI Muhammadiyah Kendal menurun setelah penerapan PPKM Darurat dan level 4."
Kondisi ini mempengaruhi Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat isolasi turun 10-15 persen.
Khususnya di IGD RSI Muhammadiyah Kendal, dari 20 tempat tidur kini hanya ditempati 3 pasien.
Dokter jaga RSI Muhammadiyah Kendal, Arfa Bima Firizqina mengatakan, saat PPKM Darurat dan level 4, masih terjadi lonjakan pasien Covid-19.
Bahkan, dari kapasitas 15 tempat tidur di IGD, dimaksimalkan menjadi 20 tempat tidur untuk mengantre ruang isolasi.
Baca juga: Pembangunan Rusunawa Kebondalem Kendal Selesai Desember 2021, Khusus Warga Belum Punya Rumah
Baca juga: Stok Darah Makin Menipis di Kendal, PMI Jemput Bola ke Kecamatan, Tapi Masih Belum Optimal
Baca juga: Stok Habis, Vaksinasi Dosis Dua untuk Masyarakat Umum di Kendal Terancam Tak Tepat Waktu
Baca juga: Pemkab Kendal Siapkan Bantuan Rp 5 Miliar untuk Warga Terdampak PPKM Darurat
Kata Arfa, kini tinggal 3 pasien yang masih menjalani perawatan di ruang IGD RSI Muhammadiyah Kendal.
Sementara ruang isolasi Covid-19 sejumlah 45 tempat tidur masih terisi semua.
"Sejak ada PPKM, kunjungan pasien Covid-19 di RSI turun."
"Bed mulai banyak yang kosong, pasien di IGD tinggal 3 pasien."
"Dari sebelumnya pernah digunakan untuk merawat 20 pasien," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (27/7/221).
Humas RSI Muhammadiyah Kendal, Farid Hermawan menambahkan, menurunnya pasien Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit membuat para tenaga kesehatan sedikit menghela napas.
Meskipun, hanya tempat tidur di IGD yang mulai kosong.
Farid menjelaskan, tingginya angka pasien Covid-19 yang harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit membuat pelayanan Covid-19 dan non Covid-19 sempat berjalan kurang maksimal.
Hal itu diakibatkan oleh minimnya tenaga medis setelah banyak dari mereka terpapar Covid-19.
"Kalau pelayanan pasti terdampak."
"Kami harapkan tren baik ini bisa terus berlanjut agar angka Covid-19 di Kendal menurun," ujarnya.
Farid menegaskan, meski kapasitas tempat tidur isolasi di ruang perawatan masih penuh, kini sudah tersedia 15 tempat tidur di IGD.
Fasilitas yang ada bakal disiagakan manakala terjadi lonjakan kasus gelombang selanjutnya.
Pihaknya juga memastikan bahwa pelayanan IGD untuk pasien Covid-19 dan non-Covid tetap perjalan dengan baik dan terpisah satu sama lain.
"Untuk kapasitas IGD Covid-19 maksimal 15 tempat tidur."
"Untuk pasien biasa 10 orang."
"Saat ini antrean di IGD paling 2-3 orang saja," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (27/7/2021).
Di lain sisi, tingkat konsumsi oksigen di RSI Kendal berangsur menurun.
Dari sebelumnya mencapai 1.000 - 1.200 liter per hari, kini tidak lebih dari 1.000 liter.
Farid menerangkan, stok oksigen pun masih tercukupi.
Pihaknya baru saja menerima pasokan 10.000 liter oksigen jenis liquid yang ditampung dalam 2 tabung berukuran cukup besar.
Selain itu, pihak rumah sakit juga menyediakan cadangan 15-20 tabung oksigen sebagai persediaan manakala dibutuhkan di waktu dan kondisi tertentu.
"Oksigen aman, pernah kendala pengiriman satu kali, tetapai bisa diatasi," tuturnya.
Berdasarkan data dari Dinkes Kendal, kasus Covid-19 aktif saat ini berjumlah 1.087 kasus.
Tertinggi di Kecamatan Kota Kendal dan Patebon, masing-masing 142 dan 140 kasus. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Bantu Warga Terdampak PPKM, Polres Kebumen Bagi-bagi Beras
Baca juga: Sewa Kios di Pasar Tumenggungan Kebumen Dikabarkan Naik 300 Persen, Bupati Arif: Itu Tidak Benar
Baca juga: Kreatif, Guru SMP Negeri 2 Karangpucung Cilacap Manfaatkan Lebah untuk Jelaskan Matematika
Baca juga: Donatur Berkurang, Konsevasi Penyu di Pantai Sodong Cilacap Andalkan Swadaya Kelompok Nagaraja