Berita Jateng
Ada Praktik Jual Beli Plasma Konvalesen di Kota Semarang, 2 Kantong Dipatok Rp 8,5 Juta
ingginya kebutuhan plasma konvalesen di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Kota Semarang dimanfaatkan oknum penyintas Covid-19 mencari keuntungan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
Niatnya menjadi pendonor plasma didorong rasa syukur telah sembuh dari Covid-19.
"Bersyukur bisa hidup dengan sehat meski pernah terpapar," tegasnya.
Penyintas Covid-19, Intan, mengaku, jual beli plasma memang ada. Menurutnya, dalam memperoleh plasma memang tak gratis.
Hal ini dia rasakan awal Juni lalu, saat mencari donor plasma untuk ibunya yang terpapar Covid-19.
"Salah satu cara mendapatkan donor plasma bisa dari donor mandiri dan rumah sakit. Untuk donor mandiri, tergantung orangnya, kalau ikhlas membantu, gratis. Sebaliknya, ada yang diperjualbelikan," katanya.
Dia mengaku, memang tak pernah bertemu secara langsung dengan para pendonor plasma yang mematok harga.
Ia, kebetulan, saat membutuhkan, mendapatkan dari sebuah rumah sakit di Yogyakarta.
"Saya perlu bayar sekira Rp 4,7 juta untuk dua kantong darah plasma," terangnya.
Rekannya juga mengalami hal yang sama saat mencarikan plasma untuk ibunya di sebuah rumah sakit di Semarang mendapatkan dua kantong dari daerah Cirebon seharga Rp 9 juta.
"Saya lebih murah karena mencarinya belum ada lonjakan kasus, sekira awal Juni," terangnya.
Berdasarkan pengalaman, lanjut dia, terapi plasma konvalesen hanya efektif diterapkan kepada pasien dengan saturasi di atas 60.
Plasma cenderung percuma diberikan kepada pasien Covid-19 dengan saturasi rendah.
"Plasma efektif diberikan kepada pasien yang belum kritis. Banyak pasien Covid-19 yang percuma diberikan plasma karena kondisi sudah drop," terangnya.
Baca juga: Jateng Masih Butuh Banyak Pedonor Plasma Konvalesen, Taj Yasin: Kebutuhan Terapi Bergejala Berat
Baca juga: Antrean Permintaan Plasma Konvalesen di PMI Solo Tembus 129 Orang, Melonjak Sepekan Terakhir
Baca juga: Insentif Cair, Nakes dan Staf RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang Bagi-bagi Sembako ke Warga
Baca juga: Gowes ke Sumurboto Semarang, Gubernur Ganjar Borong Dagangan PKL dan Ingatkan Prokes
Perwakilan Sedulur Plasma Semarang, Purwoko, tak menampik adanya praktik jual beli plasma konvalesen.
Pengamatannya di Kota Semarang, ada puluhan praktik tersebut sepanjang lonjakan kasus Covid-19.