Berita Banjarnegara

Cabang Dinas ESDM Serayu Selatan Dorong Peternak di Banjarnegara Olah Kotoran Sapi sebagai Biogas

Dinas ESDM Serayu Selatan terus mendorong masyarakat Banjarnegara mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan lewat kotoran ternak sapi.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TribunBanyumas.com/Desta Leila Kartika
Ilustrasi. Elfa Safitri alias Fitri, juragan ternak sapi 'Mekar Jaya Mas', di Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, sedang memberikan pakan untuk ternak sapi miliknya. Kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai biogas yang bermanfaat bagi warga. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Pemanfaatan energi terbarukan menjadi perhatian serius pemerintah untuk mengurangi emisi karbon. Ini dinilai krusial untuk mencegah dampak perubahan iklim yang mengancam kehidupan umat manusia.

Sayang, pemanfaatan energi terbarukan sejauh ini belum optimal. Padahal potensi sumber energi dari alam begitu besar.

Di Kabupaten Banjarnegara dan sekitarnya, pemanfaatan energi terbarukan terus ditingkatkan.

Kepala Cabang Dinas ESDM Serayu Selatan Supriharjiyanto mengatakan, pihaknya terus mendorong masyarakat mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan.

Di tahun 2020, misalnya, pihaknya memfasilitasi pemanfaatan biogas hasil penguraian kotoran sapi untuk dua kelompok masyarakat di Kabupaten Purbalingga.

Baca juga: Merasa Kurang Mampu Tapi Tidak Dapat Bantuan, Warga Banjarnegara Bisa Lapor ke SLRT

Baca juga: Purnawirawan Polri di Banjarnegara Disuntik Vaksin, Program Sambut HUT ke 75 Bhayangkara

Baca juga: Pasokan Kini Aman, Warga Winong Banjarnegara Manfaatkan Kincir untuk Salurkan Air Bersih ke Rumah

Baca juga: Begini Cerita Yayuk, Sukses Kelola Sekolah Satu Atap di Banjarnegara, Tempatnya Jadi Percontohan

Pada tahun 2021, pihaknya kembali memfasilitasi pemanfaatan biogas dari kotoran sapi di Desa Tapen dan Desa Karangjambe, Kecamatan Wanadadi, Banjarnegara.

"Kami bantu digester sampai distribusi ke kompor," katanya, Kamis (17/6/2021).

Di dalam tangki kedap udara itu, kotoran sapi mengalami proses fermentasi hingga menghasilkan biogas.

Gas tersebut dapat disalurkan ke rumah-rumah menggunakan pipa.

Gas itu dapat dipakai untuk memasak menggunakan kompor gas. Dengan demikian, warga bisa menghemat pengeluaran untuk membeli gas elpiji.

Potensi pemanfaatan biogas cukup besar mengingat banyak masyarakat di wilayah Banjarnegara dan sekitar yang memelihara sapi.

Sayangnya, masyarakat, selama ini, hanya memanfaatkan ternak sapi dengan mengambil daging dan susu. Padahal, kotoran sapi bisa menghasilkan energi alternatif yang berguna.

Ke depan, pihaknya akan mendorong masyarakat, terutama yang memiliki ternak untuk mamanfaatkan biogas dari kotoran sapi.

Baca juga: Pulang dari Jepara, 4 Warga Banyumas Positif Covid-19

Baca juga: Keren! Sejak Wabah Covid Melanda, Desa Traju di Tegal Selalu Berstatus Zona Hijau. Ini Rahasinya

Baca juga: BPSDMD Srondol Semarang Kembali Jadi Lokasi Karantina Covid Terpusat Jateng, 4 Asrama Siap Digunakan

Baca juga: 14 PKL Liar di Tanah Milik MAJT Ditertibkan, Pedagang Menyewa ke Oknum Rp 600 Ribu/Kapling

Ia menilai, masyarakat secara mandiri sebenarnya bisa membuat digester atau instalasi penghasil gas dari kotoran sapi.

Teknologi itu pun dinilainya cukup murah sehingga terjangkau oleh masyarakat.

Hanya butuh kontinuitas ternak sapi untuk mempertahankan agar pasokan kotoran sapi tetap terjaga.

"Itu kan (digester) seperti bikin tangki septip. Terus beli pipa dan kompornya, terjangkau," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved