Mudik Lebaran 2021

632.000 Pemudik Mulai Masuk Jateng, Gubernur Ganjar: Tes Kesehatan Harus Sampai Tingkat RT RW

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, ada sekitar 632.000 pemudik yang telah tiba di Jawa Tengah.

Editor: rika irawati
TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Ilustrasi. Para pemudik dari arah Jakarta dan sekitarnya sampai di perbatasan Kabupaten Brebes dan Kota Tegal, Sabtu (8/5/2021), sekira pukul 06.00. Mereka menyempatkan foto di gerbang masuk Kota Tegal. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, ada sekitar 632.000 pemudik yang telah tiba di Jawa Tengah. Jumlah itu diprediksi terus bertambah hingga 1 juta orang meski larangan mudik Lebaran telah dikeluarkan.

Melihat kondisi itu, Ganjar meminta bupati dan wali kota melakukan pengecekan kesehatan pemudik hingga ke tingkat RW dan RT.

"Kalau melihat pengalaman tahun lalu, sekitar 1 jutaan, maka kami sudah memperkirakan sebelumnya. Maka, kami minta pengetesan hingga di level paling bawah," kata Ganjar, saat mengecek posko penyekatan di pintu masuk terminal Kota Tegal, Minggu (9/5/2021).

Baca juga: Pembayaran THR di 54 Perusahaan Masih Bermasalah, DPRD Jateng: Pandemi Jangan Melulu Sebagai Alasan

Baca juga: Polisi Bongkar Penjualan Alat Tes Antigen Ilegal di Jateng, Ganjar: Tolong Usut Tuntas Kasus Ini

Baca juga: Bobol Rumah yang Ditinggal Tarawih di Tegal, Pasangan Suami Istri Terancam Lebaran di Penjara

Baca juga: 228 Pemudik Terpantau Masuk Kota Tegal, 1 Orang Positif Covid-19

Ganjar menambahkan, berdasarkan catatan yang masuk ke aplikasi Jogo Tonggo, baru sekitar 6-8 persen pemudik yang melapor.

"Angkanya baru sekitar 10 ribuan pemudik. Tapi, catatan dari Perhubungan dari asumsi-asumsi angkutan yang masuk, sudah ada 632 ribuan pemudik," kata Ganjar.

Ganjar menyebut, sepanjang perjalanan ke Kota Tegal, arus lalu lintas kendaraan pemudik memang terlihat sepi.

Meski begitu, Satgas Jogo Tonggo diminta tetap memeriksa masyarakat yang nekat mudik dan lolos penyekatan hingga ke tingkat kelurahan.

"Seperti pengalaman di Banyumas, menarik sekali karena suami pulang mudik dilaporkan oleh istrinya, untuk cek kesehatan. Di Banyumas, yang datang harus isolasi lima hari. Memang tidak semua kabupaten kota melakukan itu," kata Ganjar.

Menurutnya, cara di Banyumas cukup efektif sebagai upaya antisipasi penyebaran Covid-19.

"Dan ini cara yang paling bagus meskipun saat dicek negatif. Ketentuan pemudik ketahuan, ya isolasi lima hari dan ini yang dipakai Banyumas dan cukup mengedukasi masyarakat," katanya.

Ganjar berterima kasih kepada warga Jawa Tengah yang mengikuti aturan pemerintah untuk tidak mudik pada 6-17 Mei.

"Kami tidak sedang melarang orang bepergian namun ini dalam konteks untuk menjaga agar penularan pandemi tidak meluas, bisa kita tahan, sebagai antisipasi," katanya.

Baca juga: Viral di Twitter Efek Mabuk setelah Konsumsi Kecubung, Begini Penjelasan Peneliti LIPI

Baca juga: Masih Bingung Siapkan Masakan untuk Lebaran? Coba Resep Semur Tahu Putih Berikut Ini

Baca juga: Bom Meledak di Sekolah Putri di Afganistan, 50 Orang Tewas. Berawal dari Bom Mobil

Baca juga: Pria di Banyumas Tega Bakar Rumah Mantan Istri saat Terlelap dengan Anak Cucu, Ini Penyebabnya

Usai dari posko penyekatan, Ganjar yang didampingi Wali Kota Dedy Yon, Dandim 0712 Letkol Inf Sutan Pandapotan, dan Kapolres AKBP Rita Wulandari, mengecek Rusunawa Tegalsari sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Di Rusunawa Tegalsari, terdapat sembilan pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi. Seorang di antaranya merupakan pemudik yang setelah dites cepat antigen positif.

Setelah dari Rusunawa, rombongan kemudian menuju Pelabuhan Jongor Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "1 Juta Pemudik Berpotensi Tiba di Jateng, Ganjar Minta Pemeriksaan Dilakukan Sampai Tingkat RT".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved