Pembelajaran Tatap Muka
Disdikbud Sudah Disiapkan 11 Sekolah Tambahan, Evaluasi Uji Coba PTM Selama Dua Pekan di Kendal
Perluasan uji coba PTM bisa terus diupayakan untuk mengembalikan kegiatan belajar mengajar di sekolah secara bertahap di Kendal.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Disdikbud Kabupaten Kendal sudah mempersiapkan 11 sekolah tambahan jika uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) bisa diperlebar.
Meliputi 5 SMP dan 6 SD tambahan yang dinilai siap untuk mewakili masing-masing eks kawedanan di Kabupaten Kendal.
Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, 11 sekolah itu meliputi SMP Negeri 2 Boja, SMP Negeri 1 Patean, SMP Negeri 2 Kendal.
SMP Negeri 2 Brangsong, SMP Negeri 2 Weleri, SD Negeri 1 Brangsong, SD Negeri Sukorejo, hingga SD Negeri 2 Patukangan.
Baca juga: Akhir Pekan Ini Pasar Darurat Srogo Kendal Mulai Difungsikan, Nasib Pedagang Lesehan Belum Jelas
Baca juga: Vaksinasi Lansia di Kendal, Dijadwal Dua Sesi Selama Ramadan, Tiap Pagi dan Seusai Salat Tarawih
Baca juga: Teror Pecah Kaca Truk Masih Jadi Misteri di Kendal, Tim Khusus Masih Menyisir Cari Pelaku
Baca juga: Silakan Hubungi PMI Kendal, Penyemprotan Disinfektan Tempat Ibadah Selama Ramadan
Sejumlah sekolah tersebut dinilai paling siap untuk meneruskan uji coba PTM di jenjang SMP dan SD sederajat.
"Yang menjadi tantangan ke depan jika mau diperluas yaitu konsistensi."
"Sehingga semua pihak berperan aktif mengingatkan dan monitoring pelaksanaan PTM," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (15/4/2021).
Beberapa daftar sekolah itu rencananya bakal diajukan kepada Bupati Kendal maupun Pemprov Jateng pada tahapan evaluasi serentak pekan depan.
Dia berharap, perluasan PTM bisa terus diupayakan untuk mengembalikan kegiatan belajar mengajar di sekolah secara bertahap.
Selain sekolah negeri, Wahyu juga bakal mengajukan beberapa sekolah swasta untuk representasi mengikuti simulasi PTM.
Seperti SMP NU 1 Muallimin Weleri, SMP Muhammdiyah Sukorejo, juga sekolah di bawah naungan PGRI maupun yang menerapkan sistem boarding school.
"Tujuannya, minimal dari sejumlah eks kawedanan di Kendal memiliki sekolah rujukan yang menjadi percontohan."
"Semoga nanti bisa dilakukan penambahan sekolah," tuturnya.
Menurut Wahyu, hingga saat ini uji coba PTM di Kabupaten Kendal dinilai lancar dan sukses dari hasil evaluasi pekan pertama.
Dia menekankan agar peran serta guru, hingga orangtua siswa terus ditingkatkan agar protokol kesehatan selama PTM bisa dilakukan dengan baik.
Terkait pengembangan PTM, Wahyu menilai vaksinasi Covid-19 terhadap guru dan tenaga kependidikan menjadi suatu hal penting.
Pihaknya telah mendata ada sekira 500 guru dan tenaga kependidikan dari 11 sekolah representasi PTM yang diajukan ke Dinkes Kabupaten Kendal.
Jumlah tersebut baru sebagian kecil dari total guru dan tenaga kependidikan di Kendal yang mencapai sekira 10 ribu.
Sehingga dibutuhkan alokasi vaksin yang cukup dalam rangka mengembalikan rutinitas pembelajaran di sekolah.
"Prinsip sampai saat ini PTM lancar tidak ada kendala."
"Hanya saja, permasalahan siswa adalah seragam sekolah yang dipakai lebih dari 1 hari saat mengikuti PTM, karena punyanya 1 seragam."
"Nah kami sudah imbaukan ke sekolah agar siswa ganti seragam sehari sekali, untuk kebersihan."
"Kalau pun hanya punya satu seragam dan dicuci tidak kering, bisa memakai seragam lain tidak apa-apa sementara waktu," tuturnya.

Baca juga: Ini Sanksi Tegas Bagi ASN yang Mudik di Jateng, Paling Ringan Potongan TPP Selama Tiga Bulan
Baca juga: DPRD Jateng Soroti Aturan Pasca Siswa Ikuti PTM di Sekolah, Berikut Catatan Penting Hasil Monitoring
Mutiara Cahyani, siswi kelas 10 MIPA SMA Negeri 1 Kendal senang atas dibukanya kembali pembelajaran di sekolah.
Baginya, belajar di sekolah dengan berhadapan langsung dengan guru menjadikannya puas dan bisa menyerap ilmu lebih maksimal.
Dia berharap, kuota sekolah tatap muka bisa ditambah baik penambahan sekolah maupun penambahan jumlah siswa di setiap sekolah.
"Kalau enggak tatap muka, mau nanya pelajaran susah."
"Karena harus menghubungi terlebih dahulu."
"Kalau langsung kan enak, langsung dijawab," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (15/4/2021).
Siswa lain, Hanif Nur Ilham menambahkan, dibukanya kembali sekolah tatap muka membuka peluang baginya untuk kembali fokus menuntut ilmu setiap mata pelajaran.
Katanya, kefokusan belajar saat mengikuti pembelajaran daring cenderung menurun sehingga lebih susah memahami pelajaran.
"Terutama mata pelajaran hitung-hitungan dan praktik sehingga membutuhkan pengajaran langsung," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Hanif, dengan sekolah tatap muka dapat meringankan kebutuhan anak-anak dari keluarga kurang mampu terkait penyediaan kuota internet selama mengikuti daring.
Orangtua siswa tidak lagi harus memenuhi kebutuhan itu dengan keterbatasan yang ada.
"Kalau daring, saya harus gantian laptop dengan adik saya."
"Kadang kendala di jaringan internet juga."
"Ya, kami dukung penuh upaya pemerintah semoga sekolah tatap muka bisa kembali normal," tambahnya.
Kepala SMA Negeri 1 Kendal, Yuniasih mengatakan, pada uji coba PTM di sekolahnya diikuti 108 siswa kelas 10 yang dibagi dalam 12 kelas.
Masing-masing kelas ada 9 siswa dari total kapasitas 36 siswa.
Mereka yang terpilih mengikuti PTM adalah siswa yang lolos skrining mulai dari tinggal di zona hijau.
Termasuk tidak memakai transportasi umum, dan tidak memiliki riwayat penyakit komorbid.
Setiap harinya, siswa mengikuti pembelajaran di sekolah selama 4 jam pelajaran atau 120 menit.
Ia berharap, simulasi ini menjadi acuan dan usaha agar siswa terbiasa menjalankan protokol kesehatan di sekolah.
Sehingga siswa lain nantinya ikut merasakan kembali belajar di sekolah ketika dilakukan perluasan PTM.
"Total siswa ada 1.223, yang ikut baru kelas 10 dengan pertimbangan agar kenal dengan sekolah."
"Dua pekan ini siswanya sama."
"Setelah dievaluasi, jika dirasa positif dan ada perluasan akan dilakukan tracking lagi ke siswa," ujarnya. (Saiful Ma'sum)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Evaluasi Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Kota Tegal, Kusnendro: Alhamdulillah Lancar
Baca juga: Hampir 10 Ribu Penumpang dari Jabodetabek Tiba di Terminal Kota Tegal, Jelang Larangan Mudik
Baca juga: Guru Honorer Jadi Penadah Ayam Curian di Ulujami Pemalang, Tergiur Laba Besar Jelang Lebaran
Baca juga: Gurih Pedas Pecak Belutnya Bikin Keringat Ngalir Terus, Silakan Mampir di Warung Bu Niti Pemalang