Berita Pendidikan
Hasil Penelitian Profesor Unair: Daun Kelor Bisa Jadi Obat Antikanker Mulut
Hasil penelitian tentang daun kelor sebagai obat antikanker mengantarkan Prof Theresia Indah Budhy Sulisetyawati menjadi guru besar Unair.
Pada konsentrasi 500 μg/ml (mikrogram per mililiter) dan 750 μg/ml banyak terjadi kematian sel kanker secara nekrosis.
Baca juga: Mantan Napiter Dapat Bantuan Usaha di Hari Jadi Kota Tegal, Siap Jualan Kebab NKRI
Baca juga: Pemkab Kendal Musnahkan Hampir 10 Ribu Botol Miras, Hasil Razia dari Pedagang dan Peminum
Baca juga: Jelang Lebaran, Pengamanan dan Pengecekan Prokes di Terminal dan Stasiun di Pemalang Diperketat
Baca juga: Dua Anggota DPRD Banyumas Diperiksa Penyidik Polda Jateng, Terkait Dugaan Penyelewengan Bansos
Namun pada kosentrasi 250 μg/ml banyak ditemukan ekspresi Caspase-3.
Dalam penelitian ini, kematian sel yang disebabkan oleh ekspresi caspase-3 merupakan kunci utama dari apoptosis.
Sehingga dapat disimpulkan, Nanopartikel Moringa Oleifera konsentrasi 250 μg/ml yang berbasis kitosan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan terapi kanker di rongga mulut yang lebih aman dan efektif.
"Potensi anti kanker pada nanopartikel terbukti sangat besar, namun ke depannya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan uji ketahanan suatu bahan terapi," ujar perempuan kelahiran Ujung Pandang ini.
Dia berharap, mengingat daun kelor sangat mudah ditemukan maka bisa terealisasi terobosan besar meracik obat anti kanker. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profesor Unair: Daun Kelor Sebagai Obat Anti Kanker".