Berita Populer
5 Berita Populer: Sekeluarga di Banjarnegara Hidup Tanpa Televisi-Banser Kudus Siap Amankan Paskah
Berikut lima berita populer dan paling banyak mendapat perhatian pembaca Tribunbanyumas.com, Kamis:
TRIBUNBANYUMAS.COM - Bertahun-tahun, keluarga seorang doktor di Banjarnegara ini tak memiliki televisi. Bukan lantaran tak memiliki uang untuk membeli namun mereka memutuskan tak menyediakan fasilitas hiburan tersebut karena alasan tersendiri.
Artikel terkait sekeluarga hidup tanpa televisi di Banjarnegara menarik banyak perhatian pembaca Tribunbanyumas.com, Kamis (1/4/2021).
Artikel lain yang menarik perhatian di antaranya 4000 anggota Banser Kudus siap diterjunkan untuk mengamankan ibadah Paskah, serta komentar bupati Banjarnegara yang menilai anak lebih pintar bermain gim daring sejak pembelajaran jarak jauh.
Ada juga kasus pembacokan yang kembali memakan korban nyawa di Kebumen, serta seorang ASN Kudus yang diusulkan mendapat sanksi lantaran ketahuan selingkuh.
Berikut lima berita populer Tribunbanyumas.com, Kamis:
1. Puluhan Tahun Hidup Tanpa Televisi di Rumah, Begini Cerita Tuswadi Sekeluarga di Banjarnegara Ini.
Televisi menjadi barang primer yang tak terpisahkan dari kehidupan kebanyakan para keluarga.
Terlebih, harga barang elektronik itu terjangkau oleh semua kalangan, baik yang kurang mampu ataupun di kelas menengah atas.
Bahkan tak jarang, dalam sebuah keluarga, ada lebih dari satu televisi di satu rumah.
Baca juga: Jalan yang Dilewati di Pagentan Banjarnegara Ambrol dan Longsor, Mobil L300 Masuk ke Jurang
Baca juga: Pernikahan Anak di Kudus Naik Hampir 100%, Pemkab Andalkan Penjangkauan Teman Sebaya lewat Genre
Baca juga: Nelayan Batang Keluhkan Pendangkalan di Muara Sungai Sambong, Akses Penting ke TPI
Tetapi ini tidak berlaku bagi sebuah keluarga seorang doktor di Kabupaten Banjarnegara.
Keluarga Dr Tuswadi, anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia bersama istri dan empat putrinya yang masih sekolah, sejak dahulu tidak memiliki televisi.
Tentu bukan karena mereka tidak punya uang untuk membeli televisi. Mereka punya alasan tersendiri untuk menghindari media televisi di rumah.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
2. Banser Kudus Siap Terjunkan 4000 Anggota, Bantu Pengamanan Ibadah Paskah.
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama siap merapatkan barisan menjaga gereja saat perayaan Paskah.
Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Kudus Muh Afifudin menjelaskan, pihaknya siap membantu kelancaran ibadah Paskah.
"Kami siap membantu menjaga gereja. Jumlahnya (personel) yang disiapkan, tergantung permintaan," kata dia, Rabu (31/3/2021).
Dia menyampaikan, telah memiliki anggota yang tersebar hingga ke setiap desa yang ada di Kudus.
"Anggota kami sekarang, jumlahnya ada sekitar 4.000 orang," kata dia.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
3. Bupati Banjarnegara Sindir Kondisi Anak Selama Belajar Daring, Mereka Jadi Makin Pintar Game Online.
Pandemi Covid-19 memaksa pemerintah mengubah metode pembelajaran, dari tatap muka ke pembelajaran dalam jaringan (daring).
Bukan tanpa konsekuensi, selama setahun ini siswa belajar di rumah, perilaku mereka pun berubah.
Ironisnya, kecenderungan perubahan perilaku itu justru ke arah negatif. Hal itu karena mereka keseringan menggunakan media internet.
Iya, anak-anak rupanya bukan hanya belajar melalui media internet yang menjadi kewajibannya selama di rumah.
Dengan gadget di genggaman, mereka leluasa mengakses arus informasi yang berkembang liar di dunia maya itu.
Termasuk game online yang kian digandrungi anak-anak. Padahal belum tentu itu baik bagi perkembangan kepribadian anak.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
4. Pembacokan Berdarah Terjadi Lagi di Kebumen, Warga Lajer Tewas Dicelurit setelah Cekcok.
Kasus pembacokan hingga menewaskan warga terjadi lagi di Kebumen. Korban, RD (37), warga Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kebumen, meninggal dunia seusai dianiaya menggunakan sebilah celurit.
Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama bersama Kasubag Humas Iptu Tugiman mengatakan, peristiwa berdarah itu terjadi Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 23.30 WIB.
Baca juga: Dukung Pembukaan Pariwisata di Zona Aman, Kemenparekraf Bakal Tes Wisatawan Pakai GeNose C19
Baca juga: Tak Menginap, Jenazah TKI Asal Jumantono Karanganyar yang Tewas di Karimun Dimakamkan Kamis Malam
Baca juga: Toko Roti di Jalan Pantura Pemalang Porak-poranda Dihantam Truk, Berawal dari Sedan Putar Balik
Pembacokan itu terjadi di Desa/Kecamatan Kutowinangun, Kebumen.
Menurutnya, kejadian tragis itu berawal dari pertengkaran antara korban dengan pelaku.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
5. Ketahuan Selingkuh, ASN Pemkab Kudus Diusulkan Terima Sanksi Penurunan Pangkat 3 Tahun.
Seorang istri pejabat yang juga aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kudus mendapatkan sanksi setelah ketahuan selingkuh.
Wanita berinisial Y (43) itu dikabarkan berselingkuh dengan lebih dari satu orang pria.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kudus, Catur Widiyatno menjelaskan, pihaknya telah mengirim surat ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait sanksi untuk oknum tersebut pada bulan Januari 2021.
Catur mengatakan, pihaknya mengusulkan sanksi berupa penurunan pangkat selama tiga tahun.
"Sanksi sudah kami berikan tapi masih menunggu rekomendasi keluar dari Kemendagri," ujar dia, saat ditemui di Pendopo Bupati Kudus, Kamis (1/4/2021).
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini. (*)