Berita Karanganyar
Tak Menginap, Jenazah TKI Asal Jumantono Karanganyar yang Tewas di Karimun Dimakamkan Kamis Malam
Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jumantono Karanganyar, Supriyono (40), tiba di rumah duka, Kamis (1/4/2021) malam.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jumantono Karanganyar, Supriyono (40), tiba di rumah duka, Kamis (1/4/2021) malam. Setelah disalatkan di rumah duka, jenazah kemudian di kebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.
Supriyono sebelumnya mengalami kecelakaan air di Karimun, Kepulauan Riau, akhir pekan lalu. Speedboat yang ditumpangi tenggelam bersama sejumlah penumpang.
Dari pantauan di rumah duka yang terletak di Dukuh/Dusun Bakaran, Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, tampak petakziah menunggu kedatangan peti jenazah. Ambulans pembawa jenazah tiba di rumah duka sekira pukul 20.50 WIB.
Setibanya di rumah duka, jenazah lantas di keluarkan dari ambulans untuk kemudian disalatkan di teras rumah.
Tak berapa lama, jenazah lantas dibawa ke TPU desa setempat untuk dikembumikan.
Baca juga: TKI Asal Karanganyar Tewas Mengapung di Perairan Pangke, Adik Almarhum: Berangkat Dua Pekan Lalu
Baca juga: Catat Tanggalnya! Museum Dayu Karanganyar Sudah Siap Dibuka Kembali
Baca juga: Kasir Koperasi di Colomadu Karanganyar Diduga Gelapkan Dana, Hasil Audit Ada Selisih Rp 9,3 Miliar
Baca juga: 1.600 Batang Rokok Ilegal Disita, Konsumen Mayoritas Petani, Satpol PP Karanganyar: Cari Murahnya
Tampak beberapa anggota keluarga turut menghantarkan jenazah Supriyono ke tempat peristirahatan terkahirnya.
Antara rumah duka dengan tempat pemakaman berjarak sekitar 500 meter.
Kades Sukosari, Sulardi menyampaikan, tak seperti rencana awal lewat perjalanan darat, jenazah Supriyono akhirnya diberangkatkan dari Batam menggunakan pesawat.
Setelah transit di Jakarta, selanjutnya perjalanan menuju Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).
"Berangkat dari Batam tadi pagi menuju ke Bandara Soekarno Hatta. Dari Bandara Soekarno Hatta turun di Bandara Kulon Progo, perjalanan darat menuju ke Bakaran Sukosari," katanya saat takziah, Kamis malam.
Supriyono diketahui sudah lama bekerja sebagai TKI di Malaysia.
Lanjut Sulardi, pihak desa mendapatkan kabar ayah tiga anak itu mengalami kecelakaan dan meninggal dunia di perairan wilayah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, dari pihak keluarga.
Diberitakan sebelumnya, Jenazah Supriyono ditemukan mengapung di Perairan Pangke, Kabupaten Karimun, pada Senin (29/3/2021).
Baca juga: Toko Roti di Jalan Pantura Pemalang Porak-poranda Dihantam Truk, Berawal dari Sedan Putar Balik
Baca juga: Perwakilan Warga Terdampak Tol Demak Datangi Kantor DPRD Jateng, Maksud Ingin Mengadu Tapi Kecele
Baca juga: Soroti Penampilan PSIS Semarang di Piala Menpora, Sang Mantan Pelatih Katakan Ini Khusus Buat Arhan
Baca juga: DAK Pertanian di Banjarnegara, Tahun Ini Diterimakan Kepada 14 Kelompok Tani, Berikut Rinciannya
Baca juga: Disebut Ada Sempalan Jaringan Teroris di Blora, Kapolres: Sekadar Melintas, Tidak Tinggal di Sini
Berdasarkan informasi yang diterima dari pihak keluarga, Supriyono bekerja di Malaysia sebagai pekerja konstruksi.
Triyono (35), adik korban menuturkan, Supriyono berangkat ke Malaysia sekitar dua atau tiga pekan lalu.
Dia mengatakan, kakaknya bekerja sebagai TKI sejak 2000 lalu.
"Berangkat dari rumah sekitar dua pekan lalu. Itu yang mengantar saya, ke bandara di Kulon Progo," jelasnya.
Sejak bertolak ke perantauan, Triyono tidak menjalin komunikasi dengan kakaknya.
Kabar Supriyono mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia diterima Triyono dari istri kakaknya, Minggu (28/3/2021) pagi. (*)