Berita Solo
Putri PB XII Terkunci di Keraton Solo, Berawal saat Berniat Temui Tamu dari BPK RI
Beberapa kerabat keraton yang terkurung di antaranya Putri PB XII, GKR Wandasari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, dan Putri PB XIII GKR Timoer.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Konflik internal di Keraton Solo kembali memanas. Lima orang terkunci di Keraton Solo sejak Kamis (11/2/2021).
Dua orang yang terkunci di antaranya Putri PB XII, GKR Wandasari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, dan Putri PB XIII (raja saat ini), GKR Timoer.
Selain itu, dua penari bedoyo juga turut dikunci di Rumah Keraton Kulon.
Suami Koes Moertiyah, Kanjeng Pangeran Edi Wirabumi, membenarkan kejadian tersebut.
Edi menuturkan, kejadian tersebut berawal saat Gusti Moeng mendapatkan informasi ada tamu keraton.
"Ternyata, itu ketua BPK RI," ucap Edi pada awak media, Jumat (12/2/2021).
• Asal Usul Kanjeng Kiai Pamor, Pusaka Keraton Solo untuk Bahan Keris yang Berasal dari Iron Meteorit
• Nyai Manis Sepuh Mati, Kerbau Bule Keturunan Kiai Slamet Milik Keraton Solo Kini Tinggal 21 Ekor
• Begini Suasana Perayaan Iduladha Para Abdi Dalem Keraton Solo, Dapat Gaji dan Daging Kurban
Lantaran tamu yang datang ketua BPK RI, lanjut dia, Gusti Moeng merasa berkepentingan bertemu dan menyampaikan aspirasi.
Edi menjelaskan, aspirasi yang hendak disampaikan yakni terkait surat dari BPK Jawa Tengah.
"Gusti Moeng pernah mendapat surat dari BPK Semarang (Jawa Tengah) yang menanyakan semacam pertanggungjawaban keuangan Tahun 2018," jelasnya.
Menurutnya, karena ketua BPK RI ada di Keraton, Gusti Moeng ikut masuk.
"Pintunya juga terbuka," ungkapnya.
Saat Gusti Moeng masuk ke Keraton, menurutnya, ternyata tamu sudah dipindahkan ke sisi barat.
Setelah itu, pintu dikunci.
"Lewat keputren juga dikunci," ungkapnya.
• Gadaikan Mobil Pinjaman, Notaris di Purwokerto Banyumas Diamankan Polisi saat di Kafe
• Salurkan CSR, BPR BKK Purwokerto Belikan Sebidang Tanah bagi 2 Korban Longsor Sungai Pelus Banyumas
• Gara-gara 3 Kaleng Cat, 2 Tetangga di Purbalingga Ini Tak Bertegur Sapa. Begini Akhir Kisah Mereka
• Cek Longsor di Padureso Kebumen, Mensos Risma Minta Pemkab Pertimbangkan Opsi Relokasi
Kejadian pintu keraton dikunci, dikatakan Edi, terjadi pada siang hari.
Sampai hari ini, Gusti Moeng dan beberapa kerabat masih dikunci di dalam keraton.
Edi datang bersama beberapa keluarga lain keraton untuk mengetahui kondisi dan membawakan makanan untuk mereka.
Namun, hingga Jumat siang, mereka belum diizinkan masuk. Belum diketahui juga siapa yang mengunci pintu yang dimaksud. (*)