Berita Banyumas
Takut Covid-19, Youtuber Banyumas Pagari Rumah Pakai Seng. Belanja dan Temui Tamu dari Balik Seng
Itu sebabnya, dia memasang seng berukuran 12 x 9 meter mengelilingi depan dan samping halaman rumah, sejak dua pekan lalu.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
"Saya memang ada ketakutan berlebih dan takut tertular Covid-19. Kalau bukan warga sekitar (yang bertamu), saya tidak membukakan pintu. Komunikasi saya batasi dari balik seng, saya pantau lewat CCTV," terangnya.
Sebelum pandemi melanda, Sabar berprofesi sebagai tukang sulap keliling di Banyumas.
Namun, wabah membuat permintaan melakukan sulap berkurang.
Dia lebih banyak beraktivitas di dalam rumah dan beralih profesi menjadi seorang Youtuber.
"Ada lima kanal Youtube yang saya kembangkan. Alhamdulillah, dari April lalu, penghasilan terbesar saya per bulan mencapai Rp 10 juta dari Youtube itu," ujarnya.
Channel Youtubenya berisi tentang ramalan kartu tarot, zodiak, dan konten misteri.
Hari-harinya dihabiskan membuat konten Youtube tentang kartu tarot dan ramalan zodiak.
Channel Youtubenya kini memiliki 90 ribu subscriber.
Karena banyaknya subscriber itu, banyak orang yang berkomentar dan ingin diramal kehidupannya.
Hingga akhirnya, dia juga membuka jasa konsultasi secara online.
"Kanal saya, Sabar Misteri dan Sabar Tarot. Itu yang menghasilkan uang. Seluruhnya dilakukan dari dalam rumah, dibuat di HP (handphone), saya edit dibantu keponakan juga," jelasnya.
Baca juga: Tempat Tidur Pasien Covid Tinggal 174, Pemkot Solo Minta Daerah Sekitar Tambah Ruang Isolasi dan ICU
Baca juga: Pembatasan Kegiatan di Purbalingga, Toko Modern Buka sampai Pukul 19.00 WIB kecuali di Sekitar RS
Baca juga: 625 Warga dari 11 Dusun di Kabupaten Magelang Mengungsi Lagi, Menempati 6 Titik Evakuasi
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Bebas: Dikawal Densus 88 dan Mobil Ambulans, Keluar dari Lapas Pukul 05.28 WIB
Penghasilannya juga sering digunakan untuk membeli telur dan dibagikan untuk warga sekitar.
Menurut Sabar, tak ada warga yang protes ataupun mengkritik cara dia menghindarkan diri dari penularan virus corona. Termasuk, tak ada tanggapan dari ketua RT setempat.
Meski, memang ada yang menilai, caranya melindungi diri itu berlebihan.
Yang dia lakukan adalah menjelaskan kepada tetangganya jika ini untuk kebaikan bersama.
"Saya tidak mengambil pusing dengan tudingan negatif dari tetangga," tuturnya. (Tribunbanyumas/jti)