Berita Banyumas

Evaluasi Program Jiwong Jiga: Data Lansia Komorbid di Banyumas Tak Update

Pemkab Banyumas mengevaluasi Program Jaga Komorbid Siji Wong Siji Jaga setleah satu bulan berjalan.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM/PERMATA PUTRA SEJATI
Bupati Banyumas Achmad Husein memasang gelang pada lansia yang dipantau kesehatannya saat meluncurkan Kampung Jaga Komorbid di Desa Danaraja, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Senin (19/10/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas mengevaluasi Program Jaga Komorbid Siji Wong Siji Jaga (Jabid Jiwong Jiga) setelah berjalan satu bulan.

Seorang koordinator tenaga Posko Jaga Komorbid Desa Pasir Kulon, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Laili Mu'miyani mengatakan, menemui beberapa kendala saat melaksanakan program tersebut.

Satu di antaranya, adanya warga yang mempersoalkan keakuratan data komorbid.

"Datanya tidak update, bilangnya update ternyata tidak. Jadi, ada yang sudah meninggal tetapi masih terdata. Ada juga yang sudah pindah rumah tapi juga masih terdata," ujarnya di Pendopo Si Panji Purwokerto, Minggu (3/1/2021).

Baca juga: Siap Diterjunkan untuk Tekan Kasus Covid-19, 50 Tenaga Kontrak Jabid Jiwong Jiga Ikuti Pelatihan

Baca juga: Lindungi Lansia dari Virus Covid-19, Pemkab Banyumas Beri Gelang dan Pantau di Aplikasi Jiwong Jiga

Baca juga: Gerakan Pemuda Marhaenis Banyumas Dukungan TNI Polri Tindak Tegas FPI

Baca juga: Diduga Terpeleset, Penderes Nira di Ajibarang Banyumas Ditemukan Tewas di Bawah Pohon Kelapa

Kendala lain, lanjut Laili, terkait komunikasi serta koordinasi antara desa dan pemerintah daerah.

Menurutnya, terkadang masih ada miskomunikasi antara pihak pemkab dan relawan terkait sistem pelaporan.

"Jumlah lansia di tempat saya, data yang sudah dimasukkan ada sekitar 490 dan itu data sementara. Untuk komorbid, ada sekitar 85, ini belum selesai karena ada beberapa RT yang belum kami kunjungi," jelasnya.

Dalam menjalankan tugas sebagai relawan komorbid desa, dia mengaku sering dianggap sebagai pemberi bantuan oleh para lansia.

Dia berharap, sistem komunikasi dibuat lebih baik. Laili juga meminta difasilitasi sarana dan prasarana, semisal masker dan handsanitizer untuk dibagikan.

Kabag Tata Pemerintahan dan Kerjasama Setda Kabupaten Banyumas, Djoko Setiyono mengatakan, evaluasi tersebut dimaksudkan untuk memetakan kendala yang dihadapi.

"Koordinator menyampaikan kepada anggotanya, mungkin di antara mereka, diskusi koordinator tidak bisa menjawab, nah hari ini kita kumpulkan. Kami berikan penjelasan sesuai apa yang kami harapkan," jelasnya.

Menurutnya, program Jaga Komorbid sudah mulai menunjukkan hasil.

"Dari sekian jumlah lansia yang meninggal, hanya satu, satu juga bukan komorbid. Berarti dengan demikian dapat disimpulkan yang komorbid terlindungi," katanya.

Terkait apakah program ini akan diperluas ke desa-desa lain, Djoko masih menunggu keputusan dari tim gugus tugas kabupaten.

"Ini menyangkut berbagai aspek, pertama tentang persiapan penganggaran. Untuk vaksin, kapan masuk, itu ada tahapannya, apakah masih diperlukan atau tidak," tambahnya.

Baca juga: Dinkes Temanggung Terima Bantuan 1000 Alat Reagen, Ini Kelompok Sasaran Swab Antigen Gratis

Baca juga: Kementerian Sosial Salurkan Tiga Bansos Mulai Besok, Ada 38,8 Juta Penerima

Baca juga: Siaga, Gunung Merapi Luncurkan Guguran Material Sepanjang 1.500 Meter Arah Kali Lamat

Baca juga: Salatiga Masih Zona Merah Covid-19, Disdik Perpanjang Pembelajaran Jarak Jauh

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved