Berita Jawa Tengah
Ada Toko Online Khusus Buat Pelaku UMKM Kota Salatiga, Namanya LarisUKM.com
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Salatiga, Wuri Pudjiastuti mengatakan, untuk membantu pelaku UMKM kembali bangkit telah disiapkan toko online.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SALATIGA - Pandemi virus corona (Covid-19) Dinas Koperasi dan UMKM Kota Salatiga mencatat ada ribuan pelaku UMKM terdampak secara ekonomi terutama sektor makanan.
Akibatnya, tidak sedikit mengalami kerugian bahkan gulung tikar.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Salatiga, Wuri Pudjiastuti mengatakan, untuk membantu pelaku UMKM kembali bangkit telah disiapkan toko online khusus.
Baca juga: Delapan Positif Covid-19, Satu Meninggal: Klaster Keluarga Bertambah di Salatiga
Baca juga: Lewat Google Learning Connection, Siswa SMPN 10 Salatiga Kenalkan Enting-enting Gepuk ke Dunia
Baca juga: Pasien Positif Covid-19 Kabur di RSPAW Salatiga, DKK: Pria Warga Blotongan Usia 68 Tahun
Baca juga: Warga Salatiga Ini Kehilangan Uang Rp 1 Miliar di BPR Nusamba Ampel, Diduga Ada Pola Sistematik
"Kami belajar dari pandemi ini untuk bagaimana mendorong pelaku UKM ini lebih menguatkan ke pasar online atau digital."
"Nah, kami sudah menyiapkan marketplace LarisUKM.com bekerja sama dengan FTI UKSW Salatiga," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (18/11/2020).
Wuri menjelaskan, adanya inovasi digital dengan melibatkan universitas itu sudah berjalan.
Tetapi karena pandemi program dihentikan sementara.
Ia menambahkan, meskipun demikian secara bertahap sekarang mulai dikerjakan kembali oleh Tim FTI UKSW Salatiga.
"Lewat website atau toko online itu kami juga akan menggandeng kantor pos dan sejumlah layanan pengiriman barang lainnya," katanya.
Menurut Wuri, selain memfasilitasi penjualan secara online manajemen pengelolaan juga akan diberikan pendampingan.
Soal sejumlah pelaku UMKM yang mayoritas tidak familiar dengan teknologi hal tersebut juga dibenarkannya.
Mengatasi kendala itu, terhadap mereka secara berkala bakal diberikan pelatihan.
"Sedang makanan basah pangsa pasar kami batasi di dalam kota saja."
"Pelatihan sudah kami anggarkan senilai Rp 400 juta melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) karena sumber lain dipangkas penanganan corona," ujarnya. (M Nafiul Haris)
Baca juga: Pelipatan Surat Suara Mulai Dilakukan, Polres Purbalingga Perketat Pengamanan Kantor KPU
Baca juga: Selamat, 19 Produk UMKM Karanganyar Kini Mulai Dijual di Minimarket
Baca juga: Bakal Ada Kampus Mekatronik di Batang, Bupati Wihaji: Bagian Siapkan Tenaga Berkompeten
Baca juga: Mereka Dilibatkan Tiap Proyek di Desa, Siasat Pemkab Purbalingga Sejahterakan Ketua RT
