Berita Purbalingga
Mereka Dilibatkan Tiap Proyek di Desa, Siasat Pemkab Purbalingga Sejahterakan Ketua RT
Kepala Dinpermasdes Kabupaten Purbalingga, Mohammad Najib mengatakan, Pemkab Purbalingga telah memikirkan kesejahteraan para Ketua RT atau RW.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Dinpermasdes Kabupaten Purbalingga menggelar rapat koordinasi Pembinaan Kelembagaan RT/RW Kabupaten Purbalingga, Rabu (18/11/2020).
Acara itu sekaligus sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan dengan sasaran para Ketua RT.
Dalam kegiatan itu, Paguyuban Ketua RT (PKRT) Kabupaten Purbalingga mengeluhkan kesejahteraan mereka yang minim.
Baca juga: Pelipatan Surat Suara Mulai Dilakukan, Polres Purbalingga Perketat Pengamanan Kantor KPU
Baca juga: Geliat Ekspor Sapu Glagah Purbalingga di Tengah Pandemi, Tiap Hari Tidak Pernah Menganggur
Baca juga: Masuk Nominasi TPAKD Award Tahun 2020, Pjs Bupati Purbalingga Pamerkan Empat Program Unggulan
Baca juga: Buka Bimtek Pengelolaan Kurikulum 2013, Ini Pesan Kadindikbud Purbalingga ke Guru
Sementara peran mereka untuk membantu tugas pemerintah sangat vital.
Kepala Dinpermasdes Kabupaten Purbalingga, Mohammad Najib mengatakan, Pemkab Purbalingga telah memikirkan kesejahteraan para Ketua RT atau RW.
Hanya regulasi yang ada membatasi kewenangan pihaknya untuk meningkatkan kesejahteraan Ketua RT.
"Kami menginginkan honor bagi Ketua RT, tapi tidak diperbolehkan oleh aturan," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (18/11/2020).
Tetapi pihaknya bisa mendorong pemerintah desa untuk memikirkan kesejahteraan Ketua RT.
Pihaknya juga mencari cara agar kesejahteraan mereka meningkat tanpa harus menabrak aturan yang ada.
Seperti misal siasat untuk meningkatkan kesejahteraan Ketua RT, menurut dia, adalah dengan melibatkan mereka dalam setiap proyek di desa yang didanai pemerintah.
Mereka tidak menerima honor secara langsung dari pemerintah, melainkan upah atas pekerjaan yang dijalaninya.
Para Ketua RT juga bisa dilibatkan untuk program pendataan yang dibiayai pemerintah.
Mereka punya posisi strategis untuk melaksanakan tugas itu.
Sebagai pemimpin di komunitas terkecil masyarakat, mereka diasumsikan lebih tahu kondisi riil warganya.
Dari situ, mereka akan beroleh penghasilan tambahan.