Berita Sepak Bola
Riyan Ardiansyah Jadi Peternak Bebek, Kesibukan Bek Sayap PSIS Semarang Saat Ini
Mantan kapten Timnas Indonesia PPLM bentukan Kemenpora RI, Riyan Ardiansyah menggeluti usaha sambilan, beternak bebek sejak setahun belakangan ini.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Bek sayap PSIS Semarang asal Kabupaten Pati, Riyan Ardiansyah memiliki kesibukan khusus di tengah penghentian kompetisi Liga 1 saat ini.
Mantan kapten Timnas Indonesia PPLM bentukan Kemenpora RI tersebut menggeluti usaha sambilan, beternak bebek sejak setahun belakangan ini.
Beruntung baginya, sebab ia mendapat support dari keluarga.
Baca juga: Terdampak Prank Liga 1, PSIS Semarang Bakal Jual Aset, Yoyok: Bayar Keterlambatan Gaji Pemain
Baca juga: Tidak Pulang Kampung, Striker PSIS Semarang Ini Pilih Nginap di Mess PPLM DKI Jakarta
Baca juga: Kompetisi Liga 1 2020 Dihentikan, Begini Kondisi Finansial PSIS Semarang Saat Ini
Baca juga: Ini Kabar Pelatih PSIS Semarang di Serbia, Dragan Djukanovic Masih Nikmati Masa Liburan
Khususnya sang kakek yang juga berkecimpung dari dunia tani pasca rehat dari kesibukannya sebagai wiraswasta.
"Bertani dan beternak memang jadi kegiatan kami di Pati saat ini."
"Kakek saya berkebun dan juga ada sawah yang dia garap."
"Tapi kalau garap di sawah saya hanya sesekali."
"Soalnya saya lebih sering fokus ke ternak bebek daripada di tani," kata Riyan kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (17/11/2020).
Kegiatannya mengurus bebek tersebut dikatakan Riyan cukup banyak membantu mengisi kekosongan waktu di tengah kompetisi dihentikan saat ini.
Dampak dari penghentian kompetisi juga membuat kegiatan tim PSIS Semarang sejak 29 September 2020.
"Kegiatan ini juga sambil media belajar saya."
"Jadi bukan hanya fokus di sepak bola."
"Apalagi sekarang kompetisi sedang dihentikan."
'Saya manfaatkan waktu belajar beternak bebek sembari menjaga kondisi."
"Kadang-kadang bermain sepak bola dengan kawan-kawan di kampung," jelas Riyan.
Sudah memulai usaha beternak bebek sejak setahun belakangan, Riyan menambahkan ia dibantu sang kakek mengurus usahanya ketika ia harus fokus di klub.
"Kandang bebeknya juga kebetulan sebelahan sama kebun milik kakek saya."
"Selama kompetisi berjalan, kakek yang ngerumati."
"Soalnya saya juga jarang di rumah."
"Nanti keuntungannya dibagi dua sama kakek," katanya.
Riyan menyebut, dari dahulu ia memang punya ketertarikan di bidang peternakan.
Bebek yang ia ternak saat ini ia fokuskan untuk memproduksi telur bebek.
"Alhamdulillah, perkembangannya cukup bagus."
"Walaupun dari 200 bebek hampir semuanya bertelur semua."
"Tapi bertelurnya kadang naik kadang turun."
"Harapannya saya semoga bisa semakin besar usaha ternaknya."
"Bisa sebagai bekal juga nanti kalau udah tidak main bola lagi," ucapnya.
Di skuad PSIS Semarang, para pemain memilih berbagai macam kesibukan semasa kompetisi dihentikan dan latihan tim diliburkan.
Penjaga gawang PSIS Semarang, Joko Ribowo misalnya.
Dia memilih mengikuti kursus lisensi kepelatihan C AFC.
Kemudian penjaga gawang ketiga PSIS, yang fokus magang dan berlatih bersama tim PON Jawa Barat.
Selain itu, striker Hari Nur Yulianto yang banyak memanfaatkan waktu bertamasya bersama keluarga. (F Ariel Setiaputra)
Baca juga: Sebulan Capai 466 Kasus, Klaster Keluarga Dominasi Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tegal
Baca juga: Angka Covid-19 Meningkat Pesat di Kota Tegal, Jumadi: Sekarang Sedang Puncak-puncaknya
Baca juga: Pemkot Tegal Bisa Terapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro
Baca juga: Selama Masa Pandemi, Limbah Medis di Kota Tegal Bisa Sampai Satu Ton Tiap Bulan