Berita Tegal
Selama Masa Pandemi, Limbah Medis di Kota Tegal Bisa Sampai Satu Ton Tiap Bulan
Data empat bulan di awal masa pandemi Covid-19 (Maret- Juni 2020), total keseluruhan produksi limbah medis sebanyak 31,7 ton.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - DLH Kota Tegal mencatat semasa pandemi Covid-19 ada peningkatan limbah medis sebanyak 700 kilogram sampai 1 ton per bulan.
Angka tersebut khusus limbah medis untuk penanganan Covid-19.
Sementara produksi limbah medis di luar penanganan Covid-19 masih normal, sekira 6 hingga 8 ton per bulan.
Baca juga: Dua Pemuda Keroyok Karyawan Diler Motor, Kapolres Tegal Kota: Mereka Juga Ambil Handphone Korban
Baca juga: Pemkot Tegal Bisa Terapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro
Baca juga: Ayah Tega Cabuli Anak Kandungnya di Tegal, Pelaku: Bagaimana Lagi, Karena Sudah Terlalu Ingin
Baca juga: Cerita Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Kota Tegal, Sering Tak Berani Pulang ke Rumah
Kasi Pengelolaan Limbah B3 dan Peningkatan Lingkungan Hidup DLH Kota Tegal, Andry Hendratmoko mengatakan, limbah medis di masa pandemi Covid-19 dibagi menjadi dua kategori.
Yaitu limbah medis secara umum dan untuk penanganan Covid-19.
Andry mengatakan, data empat bulan di awal masa pandemi Covid-19 (Maret- Juni 2020), total keseluruhan produksi limbah medis sebanyak 31,7 ton.
Rinciannya, produksi limbah medis secara umum sebanyak 28,9 ton.
Kemudian produksi limbah medis Covid-19 tercatat sebanyak 2,8 ton.
Limbah medis tersebut didapatkan dari tiga rumah sakit dan delapan Puskesmas di Kota Tegal.
Namun tidak mencakupi fasilitas kesehatan seperti klinik dokter, bidan, dan laboratorium klinik .
"Produksi lmbah medis angka per bulannya normal."
"Hanya ada tambahan dari limbah medis Covid-19."
"Untuk kenaikkan limbah medis Covid-19 per bulan bervariasi," kata Andry kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (13/11/2020).
Andry mengimbau, dengan mengetahui banyaknya limbah medis di masa pandemi Covid-19, masyarakat diharapkan untuk meminimalkan timbulnya sampah dari limbah medis.
Masyarakat bisa membantu dengan mengurangi penggunaan masker medis.