Berita Banyumas
Jateng On The Spot, Disporapar Ajak 15 Biro Wisata Asal Jabar, Kunjungi Banyumas dan Purbalingga
Alasan mengajak biro perjalanan wisata dari Jawa Barat adalah untuk mengeksplore Banyumas karena tempat wisata itu berada di wilayah perbatasan.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Guna meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk berwisata, Disporapar Jateng menggelar 'Jateng On The Spot', mulai Rabu (11/11/2020).
Kegiatan yang berakhir pada Jumat (13/11/2020) itu digelar di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga.
Jateng On the Spot adalah kegiatan memperkenalkan potensi wisata di Jawa Tengah yang telah mematuhi protokol kesehatan.
Dimana pengunjung dapat berwisata secara aman dan nyaman.
Baca juga: Uang Hasil Penjualan Mobil Tak Diserahkan ke Rekan Usaha, Warga Purwokerto Selatan Dipolisikan
Baca juga: Uji Coba KBM di SMPN 6 Purwokerto Tidak Dilanjutkan Mulai Besok Selasa, Satu Guru Positif Covid-19
Baca juga: Dibatasi Maksimal Berumur 50 Tahun, PKL di Alun-alun Purwokerto Akan Direlokasi ke Raga Semangsang
Baca juga: Dua Dokter Gigi RSGM Positif Covid-19, Begini Pernyataan Pihak Unsoed Purwokerto
Kasi Pengembangan Pasar Disporapar Jateng, Tanti Apriani mengatakan, ini adalah upaya
memperkenalkan para pemilik biro perjalanan jika saat ini berwisata itu aman dan nyaman.
"Ada 15 biro perjalanan wisata dari Jawa Barat yang kami ajak dalam program itu."
"Utamanya adalah agar para pemilik biro wisata dapat membangun dan menyusun paket wisata yang mengangkat potensi di Banyumas."
"Lalu meyakinkan bahwa wisata di Jawa Tengah itu aman dan nyaman," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, di Loka Wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Rabu (11/11/2020).
Efek ke depannya diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan sekaligus belanja wisatawa ke tempat oleh-oleh.
Khusus Banyumas mempunyai keunggulan dalam hal wisata alamnya.
Hal itu memberikan kesan, bahwa wisata di Banyumas lebih aman karena wisata alam adalah wisata yang terbuka dan menekan penyebaran Covid-19.
Alasan mengajak biro perjalanan wisata dari Jawa Barat adalah untuk mengeksplore Banyumas karena tempat wisata tersebut berada dekat dengan perbatasan Jawa Barat.
"Baturraden kunjungan terbanyaknya adalah dari wilayah Jawa Barat."
"Biro dari Jawa Barat ini akan membantu mendongkrak mengenalkan bahwa wisata di Jawa Tengah itu aman dan nyaman untuk dikunjungi," tambahnya.
Pihaknya menekankan, wisata-wisata yang ada di Banyumas telah menerapkan protokol kesehatan yang semestinya.
Bahkan saat ini transaksi pembayaran diwajibkan menggunakan non tunai agar menekan angka penyebaran Covid-19.
"Penyebaran virus tertinggi adalah melalui tangan."
"Oleh karena itu transaksi pembayaran non tunai sangat dianjurkan seperti yang ada di Baturraden ini," tambahnya.
Rombongan biro perjalanan wisata dari Jawa Barat mengunjungi beberapa destinasi wisata unggulan di Banyumas.
Seperti Loka Wisata Baturraden, Desa Wisata Karangsalam, Hutan Pinus Limpakuwus, Curug Telu, Pancuran 7.
Hingga menikmati makanan khas Nasi Nyangku sembari melihat kesenian calung dan tari lengger Banyumasan.

Baca juga: Jam Malam Kabupaten Banyumas Diberlakukan Lagi, Kapolresta: Mulai Pukul 20.00
Baca juga: 6 Anggota Komplotan Pencuri Motor Ditangkap Polresta Banyumas, Spesialis Curi Honda Beat dan Vario
Baca juga: Sastrawan Banyumas Tetap Produktif di Tengah Wabah Covid-19, Terbaru Luncurkan 3 Buku Puisi
Sementara itu, Kepala UPT Baturraden, Kusmantono mengatakan, dengan adanya eksplore wisata oleh para biro wisata Jawa Barat akan dapat meningkatkan jumlah wisatawan.
"Tentunya agar mereka membawa rombongan ke sini, melihat langsung objek wisatanya dan menjual di daerahnya masing-masing."
Mereka datang dari daerah Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Banjar, hingga Bandung," ungkapnya.
Meskipun demikian, dirinya merasa dilematis.
Sebab, kuota pengunjung Loka Wisata Baturraden dibatasi maksimal 3.000 dalam satu kali sesi.
"Kami sangat dilematis, di satu sisi ingin promosi secara jor-joran tapi masih dibatasi hanya 3.000 pengunjung."
"Kalau sudah penuh 3.000 pengunjung dan tidak ada yang keluar maka kami stop."
"Tetapi kalau kalau ada yang sudah keluar baru kami buka lagi," terangnya.
Luasan Loka Wisata Baturraden adalah sekira 16.8 hektare.
Dengan area seluas itu tentunya Baturraden dapat menampung ribuan pengunjung.
Akan tetapi karena masih pandemi kuota tetap dibatasi.
Sementara itu, satu pemilik biro wisata di Jawa Barat, Sawara Ginanjar mengungkapkan, antusiasmenya mengikuti eksplore wisata di Banyumas dan Purbalingga.
Menurutnya, Banyumas lebih identik dengan potensi wisata alamnya.
Dengan adanya Jateng On The Spot ini akan menjadi keuntungan baik dari pengelola wisata dan pemilik usaha biro.
"Kami bisa mendatangkan wisatawan."
"Sedangkan pengelola wisata seperti Baturraden dan tempat wisata lain di Banyumas dapat menawarkan promo wisata," katanya.
Melalui kegiatan ini dia merasa bahwa banyak objek wisata di Banyumas yang patut dijual keluar terutama diperkenalkan kepada masyarakat luas dan Jawa Barat.
Karena dia berpandangan pamor wisata alam di Banyumas masih kurang jika harus dibandingkan dengan Dieng dan Borobudur.
"Banyumas masih kurang terekspos makanya kami bantu kenalkan supaya lebih banyak orang tahu."
"Kami kenalkan ke wisata alam di Banyumas yang aman dan telah mengikuti protokol kesehatan."
"Insya Allah pengunjung merasa aman dan nyaman," pungkasnya. (Permata Putra Sejati)
Baca juga: Muhammad Irfan Bangga, Anak Didiknya di BJL Terbang Semarang Masuk Timnas U-19 Indonesia
Baca juga: Genjot Wisatawan 2021, Dispar Kabupaten Semarang Tambah Anggaran Pendukung Hingga Rp 10 Miliar
Baca juga: Guru Honorer Bobol Minimarket di Blora, Gasak 135 Slop Rokok Berbagai Merek, Ditangkap di Gresik
Baca juga: Update Covid-19 Temanggung, Dinkes: Dua Pekan Terakhir Ada Lima Pasien Meninggal