Berita Jawa Tengah
Benarkah Longsor di Grenggeng Kebumen Akibat Fenomena Likuifaksi? Begini Kata Pakar Geologi Unsoed
Longsor di Grenggeng Kebumen ini cukup menyita perhatian karena ada yang menyebutnya bukan bencana alam biasa, melainkan sebagai fenomena likuifaksi.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
Guncangan gempabumi mengakibatkan air bergerak hingga meruntuhkan ikatan atau butir tanah di sekitarnya.
Tanah pun menjadi encer karena teraduk air hingga mudah tergeser.
Likuifaksi juga tidak harus diawali hujan, namun lebih dipicu oleh getaran permukaan bumi atau gempa.
Lokasinya pun tidak harus di perbukitan atau lahan dengan kemiringan tertentu.
"Kalau yang peristiwa di Grenggeng kan tidak didahului gempa."
"Terjadinya juga setelah hujan," katanya.
Tetapi bukan berarti pergerakan tanah di Desa Grenggeng luput dari perhatian.
Siswadi mengatakan, fenomena alam di Desa Grenggeng merupakan longsor tahap awal.
Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di bagian yang lebih rendah dari pusat longsor untuk waspada.
"Bila hujan deras, dikhawatirkan longsoran berkembang dan terjadi bencana," katanya. (Khoirul Muzakki)
Baca juga: Ini Tips Jalani Isolasi Mandiri Pasien Covid-19, Tanpa Lagi Timbulkan Klaster Baru
Baca juga: Truk Pembawa 21 Pendaki Terguling di Pertigaan Cangkruk Karanganyar, Satu Alami Luka Patah Tangan
Baca juga: Dinkes Purbalingga Sebut Ada Kelalaian Protokol Kesehatan di Setiap Tahapan Pilkada
Baca juga: Berlaku Mulai Januari 2021, Upah Pekerja di Banjarnegara Minimal Wajib Rp 1.798.979