Berita Purbalingga
Mulai Memasuki Musim Penghujan, BPBD Purbalingga Tak Lagi Menerima Permintaan Air Bersih
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga Muhsoni mengatakan, terakhir, pihaknya menerima permintaan bantuan air bersih pada tanggal 2 Oktober.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Masyarakat Kabupaten Purbalingga mulai bebas dari cekaman kemarau dan bencana kekeringan.
Memasuki awal musim penghujan, BPBD Purbalingga belum menerima lagi permintaan bantuan air bersih dari masyarakat.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga Muhsoni mengatakan, terakhir, pihaknya menerima permintaan bantuan air bersih pada tanggal 2 Oktober 2020.
"Kami sudah tidak menyalurkan lagi air bersih karena tidak ada permintaan. Terakhir, pengiriman tanggal 2 Oktober," katanya, Rabu (7/10/2020).
• Niat Menolong Irvani, Sutarjo Ikut Tewas di Dalam Sumur di Gunungpati Kota Semarang
• Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja di Kota Semarang Rusuh, Massa Rusak Pintu Gerbang DPRD Jateng
• Diduga Sopir Mengantuk, Truk Tronton Tabrak Rumah di Kota Tegal. Begini Kondisi Pengemudi
• Klaster Pendidikan Masuk UU Cipta Kerja, LP Maarif NU: Kami Merasa Dipermainkan
Muhsoni mengatakan, pada kemarau tahun ini, pihaknya menyalurkan air bersih ke 11 desa yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Purbalingga.
Di Kecamatan Karanganyar, pihaknya menyuplai 30 tangki air bersih di dua desa terdampak kekeringan.
Sementara, di dua desa di Kecamatan Kemangkon, pihaknya mengirim 20 tangki air bersih.
Di satu desa di Kecamatan Bobotsari, ada 13 tangki yang dikirim. Dan di lima desa di Kecamatan Kejobong, sebanyak 21 tangki.
Sementara, di satu desa di Kecamatan Bojongsari, pihaknya mengirim empat tangki air bersih.
Dari catatannya, total keluarga terdampak kekeringan yang mendapatkan bantuan air bersih mencapai 557 keluarga atau 2014 jiwa.
"Total air yang didistribusikan sebanyak 475.000 liter," katanya.
• Dua Pegawai Dikbud Tegal Terpapar Covid-19
• Satroni Rumah Guru SMP di Kudus, Seorang Perampok Bawa Kabur Perhiasan setelah Ikat Korban
• Targetkan Jadi Provinsi Tenaga Surya, Ganjar Minta Perusahaan dan Kantor Pemerintah Bangun PLTS
• Pengamat Dorong Penolak UU Cipta Kerja Segera Ajukan Judicial Review ke MK
Permintaan air bersih di musim kering tahun ini cukup sedikit. Tak seperti kemarau tahun sebelumnya, pihaknya bahkan baru menerima permintaan air bersih atau menyalurkan mulai 1 September 2020.
Saat itu, Purbalingga sudah memasuki musim peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim penghujan.
Setelah tanggal 2 Oktober hingga sekarang, atau awal musim penghujan, pihaknya sudah tidak melakukan dropping air bersih lagi karena tidak ada permintaan dari warga. (*)