Berita Tegal
Janda Bolong Juga Lagi Ngetren di Kota Tegal, Seminggu Capai 20 Polybag, Dulu Padahal Tidak Laku
Sidik mengatakan, dua bulan terakhir semenjak ada pandemi Covid-19, popularitas janda bolong meningkat drastis di Kota Tegal.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Tanaman hias janda bolong yang bernama latin Monstera Adansonii sedang populer di masa pandemi virus corona atau Covid-19.
Banyak masyarakat berburu janda bolong untuk dijadikan koleksi tanaman hias di rumah.
Sampai-sampai para penjual tanaman hias selalu kehabisan stok janda bolong.
• Pemkot Tegal Peroleh Kas Daerah Rp 2,9 Juta, Ada 623 Pelanggar, Operasi Yustisi Selama Dua Pekan
• Kepala SDN Mangkukusuman 5 Meninggal Karena Covid-19, Dinkes Kota Tegal: Seusai dari Purwokerto
• Pelajar SMP Bikin Selebaran Palsu, Kehadiran KA Nusa Ekspres Relasi Cilacap- Tegal Dipastikan Hoaks
• Ini Sikap Partai Golkar Jateng Pasca Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Ditetapkan Tersangka
Hal itu dialami Nur Sidik (52), pemilik Kios Bunga Dua Putri di Jalan Tentara Pelajar, Kota Tegal, atau tepatnya di depan SMP Negeri 1 Tegal.
Sidik mengatakan, dua bulan terakhir semenjak ada pandemi Covid-19, popularitas janda bolong meningkat drastis di Kota Tegal.
Dia menceritakan, sebelumnya janda bolong dijual seharga Rp 10 ribu per polybag tidak ada yang minat.
Kini dalam satu minggu bisa terjual 20 polybag lebih tanaman hias janda bolong.
"Sejak dua bulan lalu janda bolong mulai ngetren."
"Peminat di Kota Tegal juga naik."
"Seminggu terjual 20 polybag lebih," kata Sidik kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (1/10/2020).
Sidik mengatakan, janda bolong yang polybag dijual seharga Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribu.
Sementara janda bolong yang sudah diberi tongkat atau tempat rambatan dijual seharga Rp 100 ribu.
Namun dia tidak menjual janda bolong jenis variegata yang harganya hingga mencapai jutaan Rupiah.
"Saya ambil stok dari petani di Baturaden, Kabupaten Banyumas."