Teror Virus Corona

Kasus Positif Covid-19 Terus Bertambah, Ketersediaan Ruang Isolasi RSDC Kendal Makin Menipis

Penambahan kasus yang cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan jumlah ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit maupun RSDC menipis.

Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Jumlah kasus pasien Covid-19 di Kabupaten Kendal terus meningkat.

Hingga kini tercatat 953 kasus dengan rincian 287 menjalani perawatan, 49 meninggal, dan sisanya sembuh.

Meski banyak pasien positif Covid-19 tanpa gejala melakukan isolasi mandiri, nampaknya sebagian besar harus menjalani perawatan di rumah sakit maupun RSDC Kendal.

Kisah Pelajar Berjuang Lawan Anemia Akut, Warga Singorojo Kendal Ini Bolak-Balik ke Rumah Sakit

Empat Perwira Polres Kendal Pindah Tugas, Ini Pesan Kapolres AKBP Ali Wardana

Denda Minimal Kini Rp 50 Ribu, Satgas Covid-19 Kendal Mulai Menyasar Pasar dan Acara Hajatan

Pilkada Kabupaten Kendal, Kapolres: Paslon Pelanggar Protokol Kesehatan Bisa Dipidanakan

Mereka yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah pasien dengan kategori gejala sedang hingga gejala berat (disertai penyakit penyerta).

Direktur RSDC Kendal, dr Budi Mulyono mengatakan, penambahan kasus terakhir berasal dari klaster pondok pesantren, Polres, Puskesmas, dan klaster rumah tangga.

Dengan penambahan kasus yang cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan jumlah ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit maupun RSDC menipis.

"Sebenarnya pasien Covid-19 yang tidak mengalami gejala sudah kami arahkan isolasi mandiri di rumah masing-masing."

"Untuk yang gejala sedang, kami isolasikan di RSDC dan gejala berat isolasi dan perawatan di rumah sakit," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (29/9/2020).

Untuk kapasitas ruang isolasi di RSDC Kendal, lanjut dr Budi, kini hanya menyisakan 7 ruang untuk 7 pasien.

Kini ada 35 pasien yang menjalani isolasi di RSDC Kendal.

"Kapasitas ruang isolasi di RSDC Kendal ada 42 ruangan."

"Sudah ada 37 pasien dan pulang 2 orang hari ini, Selasa (29/9/2020)."

"Jadi tinggal 35 orang yang menjalani isolasi di RSDC," tuturnya.

Hingga saat ini, pihak RSDC masih memberlakukan satu ruang isolasi digunakan untuk satu pasien Covid-19.

Jika penambahan kasus terus meningkat dan perlu dilakukan isolasi dan perawatan, tidak menutup kemungkinan dirinya akan memberlakukan dobel pasien.

Namun dengan catatan masih ada hubungan keluarga.

"Hari ini sepertinya akan ada pasien masuk RSDC dari klaster rumah tangga di Brangsong."

"Jumlah pastinya belum tahu, semoga ke depan tidak ada lonjakan kasus," ujarnya.

Kata dr Budi, saat menjalani isolasi di RSDC, semua pasien Covid-19 diberikan vitamin penambah daya tahan tubuh sekali dalam sehari.

Mereka juga mengikuti senam pagi setiap pagi di halaman depan sembari berjemur sinar matahari.

"Total kira-kira sudah ada 3.000 sampel yang sudah diujikan swab dengan rata-rata 140 sampel swab setiap harinya," terangnya.

ILUSTRASI - Kondisi Puskesmas Kaliwungu, Kabupaten Kendal yang sepi, termasuk tidak ada pasien maupun warga yang hendak berobat, Jumat (18/9/2020).
ILUSTRASI - Kondisi Puskesmas Kaliwungu, Kabupaten Kendal yang sepi, termasuk tidak ada pasien maupun warga yang hendak berobat, Jumat (18/9/2020). (TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM)

Taj Yasin Minta Santri Ponpes Jangan Dipulangkan Dahulu, Sementara Cukup Hentikan Kegiatan

Sapras SMPN 4 Bawang Bakal Dipenuhi Pemkab Batang, Enam Tahun Listrik Numpang Warga

Cegah Penularan Melalui Klaster Keluarga, Pemprov Jateng Sudah List Hotel Sebagai Tempat Isolasi

Klaster Ponpes Bertambah

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay menambahkan, kasus Covid-19 terbanyak dari klaster pondok pesantren.

Kata Ferinando, dari ponpes di Patean terjadi penambahan 18 kasus baru menjadi 42 kasus.

Sementara dari sebuah pondok di Kecamatan Singorojo terdapat penambahan kasus baru dari kalangan santri sebanyak 26 kasus.

"Yang Singorojo awalnya ada santri meninggal karena Covid-19 di rumah sakit di Kota Semarang."

"Kemudian kami lakukan tes swab semua santri, pengurus, dan pengasuh."

"Dari kegiatan itu ditemukan ada 26 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19," jelasnya.

Pihak Dinkes Kabupaten Kendal juga telah meminta kepada pengurus pondok agar tidak memulangkan santri yang positif Covid-19 sebelum dinyatakan sembuh.

Selain klaster ponpes, Ferinando menyebutkan, terdapat 16 anggota Polres Kendal yang terpapar Covid-19.

Semuanya kini menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Selebihnya ada tambahan beberapa dari klaster rumah tangga."

"Seperti satu keluarga di Kecamatan Brangsong yang positif Covid-19."

"Kami juga berharap kepada semua warga untuk tetap memakai masker saat berdialog dengan siapapun."

"Meskipun sudah kenal karena tidak tahu siapa saja yang sudah terpapar Covid-19 tanpa menunjukkan gejala," harapnya. (Saiful Ma'sum)

Pedagang Sudah Cukup Trauma, Tiga Bulan Tak Bisa Berjualan di PAI Tegal, Minta Tidak Ditutup Lagi

Penonaktifan Kapolsek Tegal Selatan Kompol Joeharno, Ini Tanggapan Resmi Kapolres

Ditolak Swab Massal Santri di Ponpes, Pemkab Banyumas Ganti Metode Screening Kesehatan

Cari Varietas Anggur yang Cocok di Banyumas, Selama 15 Hari Faiz Hidayat Belajar di Ukraina

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved