Berita Kesehatan
Pentingnya Jaga Jarak, Penyebaran Virus Covid-19 Bisa Lewat Tetesan Pernapasan di Udara
Sejak masa awal pandemi Covid-19 merebak, salah satu perdebatan yang kerap muncul adalah kemungkinan virus corona menyebar lewat udara atau tidak.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Sejak masa awal pandemi Covid-19 merebak, salah satu perdebatan yang kerap muncul adalah kemungkinan virus corona menyebar lewat udara atau tidak.
Dalam laporan resmi yang diunggah pada awal Juli lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, virus corona memang bisa menyebar melalui udara. Namun, masih banyak pihak yang meragukan kesimpulan tersebut.
Nah, belum lama ini, laporan WHO yang menyatakan kemungkinan penyebaran virus corona lewat udara juga didukung oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Di situs resminya, CDC menyebutkan virus corona dapat menyebar melalui tetesan liur (droplet) atau partikel kecil yang diproduksi seseorang saat bernapas.
"Virus di udara, termasuk Covid-19 paling menular dan mudah menyebar," demikian penjelasan dalam situs CDC.
• Memiliki Warna Merah, Penampakan Virus Covid-19 Menginfeksi Sel Bronkial Dipublikasikan Peneliti
• Begini Prosedur di Polda Jateng Bila Ada Anggota Polri Terpapar Virus Corona
• Pasar Disebut Menjadi Lokasi Paling Rawan Penularan Virus Corona di Kabupaten Tegal
Sebelum panduan itu diperbarui, CDC menyatakan, Covid-19 diperkirakan menyebar saat seseorang berada dalam jarak dekat dengan orang lain, sekitar dua meter.
CDC juga menyebutkan, Covid-19 bisa menyebar lewat tetesan pernapasan saat seseorang yang terinfeksi virus berbicara dan mengalami batuk atau bersin. Penjelasan di laman tersebut diperbarui pada Jumat (18/9/2020).
"Covid-19 menyebar lewat tetesan pernapasan atau partikel kecil seperti aerosol yang dihasilkan saat seseorang yang terinfeksi virus batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, atau bernapas."
Partikel tersebut dapat memicu infeksi ketika terhirup oleh hidung, mulut, saluran udara, dan paru-paru.
"Ini dianggap sebagai cara utama penyebaran virus," demikian penjelasan yang tertulis.
Laman CDC pun menambahkan, ada bukti tetesan pernapasan dan partikel bisa bertahan di udara dan terhirup orang lain, serta menyebar lebih dari jarak dua meter.
"Secara umum, ruangan tertutup tanpa ventilasi yang baik meningkatkan risiko ini."
Dengan penjelasan itu, CDC lalu memperbarui pedoman untuk melindungi diri dan orang lain.
Sebelumnya, mereka menyarankan setiap orang agar menjaga jarak fisik sekitar dua meter, mencuci tangan, rutin membersihkan, dan mendisinfeksi permukaan, serta menggunakan masker saat berada di sekitar orang lain.
• Banjir Bandang Terjang Kampung Cibuntu Sukabumi: Rumah dan Mobil Hanyut Terbawa Air Disertai Lumpur
• Tak Lagi Misteri, Suara Dentuman di Jakarta Minggu-Senin Berasal dari Halim Perdanakusuma
• Hari Ini Tim Labfor Polda Jateng Lakukan Olah TKP Kebakaran di Pasar Wage Purwokerto
Saat ini, pembaruan pedoman menyebutkan agar setiap orang menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain apabila memungkinkan.