Kebakaran di Pabrik Kasur di KIC Ngaliyan, Satpam: Saya Dengar Letusan dan Api Sudah Tinggi

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kebakaran terjadi di sebuah pabrik kasur di Kawasan Industri Candi (KIC), Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (13/8/2020) malam.

Api melahap busa, dinding, dan atap di PT Surya Gemilang Foam yang terletak di Jalan Gang 2, Kawasan Industri Candi Blok A No 1.

"Saya sedang jaga, sekitar pukul 20.00 WIB, tiba-tiba saya dengar suara letusan dan melihat, api di atap gudang itu sudah tinggi," ujar Hariyanto (43), seorang satpam Garasi PO Safari Dharma Raya yang terletak di belakang pabrik.

• 2 Pembunuh Remaja di Pinggir Sungai Klego Pekalongan Diganjar Hukuman 9 Tahun dan 4,5 Tahun Penjara

• Seorang Perantau dari Jakarta Positif Covid-19, Izin Belajar Tatap Muka 3 SD di Purbalingga Dicabut

• Bupati Kebumen Launching Program Getok Tular, Pemdes Diharapkan Bisa Makin Terbuka kepada Warga

• LPSK Apresiasi Kejari Wonosobo, Sudah Perjuangkan Hak Restitusi Korban Tindak Pidana Anak

• Bawaslu Kembali Temukan Data Pemilih Bermasalah di Purbalingga, Ini Penjabarannya

Puluhan petugas pemadam kebakaran dengan tiga mobil pemadam kebakaran masuk melalui garasi bus tersebut.

"Yang terbakar barang-barang, semisal busa," ujar Komandan Peleton III Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang Wahyudi kepada Tribunbanyumas.com di lokasi kejadian.

"Kami terkendala masuk ke lokasi gedung itu jadi kami menyemprotkan air melalui garasi bus yang berada tepat di sebelahnya," imbuh Wahyudi.

Pemadam kebakaran berhasil memadamkan api tak lama kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Kapolsek Ngaliyan Kompol R Justinus yang tiba di lokasi kejadian segera melakukan bukti dan keterangan untuk mengetahui penyebab kebakaran.

• Selama Wabah Corona, PT KAI Daop 5 Purwokerto Kehilangan Potensi Penghasilan Rp 1,2 MIliar Per Hari

• Polisi Tangkap Lagi 2 Pelaku Perusakan di Pasar Kliwon Solo, 5 Orang Jadi Tersangka

"Apa yang menjadi penyebab kebakaran masih kami gali. Namun, dugaan awal, adanya korsleting listrik," ungkapnya.

Kerugian juga masih belum dapat diketahui lantaran kurangnya penerangan dan matinya listrik di lokasi.

Kompol R Justinus meminta pemilik pabrik mengecek kondisi gedung secara berkala. (rez)