Berita Narkoba
Franky Belajar Melalui YouTube Bikin Brownies Ganja, Sudah Dipasarkan ke Semarang dan Jakarta
Franky Ervan Setiawan (24), pembuat dan penjual brownies ganja itu pun dapat dinyatakan telah mahir meracik ganja sedemikian rupa menjadi brownies.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Publik terkejutkan dengan penangkapan seorang produsen sekaligus pedagang makanan secara online di Kabupaten Jepara.
Bukan makanan unik atau yang bikin orang berbondong-bondong mencoba sebagai obat penasarannya.
Melainkan seorang pemuda mantan bartender yang ditangkap polisi karena nekat berbisnis brownies ganja.
• Ini Jadwal, Imam, dan Khotib Salat Iduladha di Masjid Agung Kota Tegal
• Sempat Dikeluhkan CEO PSIS Semarang, Subsidi Klub Peserta Liga 1 Tetap Rp 800 Juta Tiap Bulan
• Brownies Ganja Dijual Via Online, Satu Paket Rp 400 Ribu, Modus Baru Peredaran Narkoba dari Jepara
• Layanan Rapid Test Mulai Pukul 07.00 di Stasiun Purwokerto, Calon Penumpang Cukup Bayar Rp 85 Ribu
Franky Ervan Setiawan (24), pembuat sekaligus penjual brownies ganja itu pun dapat dinyatakan telah mahir meracik ganja sedemikian rupa hingga menyatu dalam adonan kue brownies.
Ilmu yang dia dapatkan itu setelah berselancar di internet.
"Kemampuan membuat brownies ganja, saya pelajari sendiri dari Youtube," tutur Franky seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (30/7/2020).
Mantan bartender ini ditangkap aparat BNNP Jateng dan Satresnarkoba Polres Jepara di rumahnya setelah ada informasi pengiriman paket daun ganja kering dari Makassar ke Jepara.
Setelah ditelusuri, ganja kering seberat 6,1 gram tersebut ternyata dibeli Franky seharga Rp 1,2 juta.
Menariknya, dalam penggeledahan itu, petugas justru menemukan lima paket brownies ganja siap edar hasil racikan Franky.
"Kami amankan lima paket brownies ganja siap edar di rumah tersangka," terang Brigjen Pol Benny.
Dari pengakuan Franky, satu paket brownies ganja dibanderol Rp 400 ribu dan dipasarkannya secara gelap melalui akun Instagram @420_desseert.
Franky berujar telah berbisnis brownies ganja dalam 4 bulan terakhir ini dan sudah terkirim ke Semarang dan Jakarta.
Dalam sekali transaksi, Franky mengantongi keuntungan Rp 200.000.
"Saya sudah berkali-kali menjual brownies ganja hingga Semarang dan Jakarta," tutur Franky.
• Masa Tanggap Darurat Covid-19 Kembali Diperpanjang di Yogyakarta, Hingga Akhir Agustus 2020
• Keputusan Resmi Hari Ini, Piala AFF 2020 Ditunda Tahun Depan
• Relawan Mandiri Covid-19 Kota Tegal Jalani Rapid Test Massal, Dinkes: Kalau Reaktif Ikut Tes PCR
• Bantu Siswa Kesulitan Kuota Internet, Krebo Minta Anggota DPRD Jateng Sumbang Gaji Buat Pasang Wifi
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda asal Kelurahan Demaan, Kabupaten Jepara, Franky Ervan Setiawan (24), diringkus aparat BNNP Jateng dan Satresnarkoba Polres Jepara.
Itu setelah kedapatan berbisnis barang haram jenis ganja.
Mantan bartender ini meracik ganja sedemikian rupa hingga menyatu dalam adonan kue brownies.
Brownies ganja, istilah menterengnya itu, dijual Franky secara online melalui akun Instagram dan aplikasi jual beli daring.
Kepala BNNP Jateng Brigjen Pol Benny Gunawan menyampaikan, sepak terjang tersangka terungkap seusai tertangkap basah memesan daun ganja kering via online.
Dimana barang itu dikirim ke rumahnya melalui agen jasa pengiriman awal pekan ini.
Setelah digeledah dan diperiksa, daun ganja kering seberat 6,1 gram yang dibeli Rp 1,2 juta tersebut ternyata akan digunakan tersangka sebagai bahan baku brownies ganja.
"Setelah digeledah di rumahnya, kami temukan lima paket brownies ganja siap edar," kata Brigjen Pol Benny.
Satu paket brownies ganja dibanderol Rp 400.000 melalui akun Instagram @420_desseert.
Dari keterangan tersangka, menikmati sepotong brownies ganja serupa efeknya dengan mengisap ganja.
"Efeknya seperti mengisap ganja."
"Saya pernah mencobanya, bikin rileks," tutur Franky. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mantan Bartender Pembuat Brownies Ganja Ternyata Belajar dari Youtube"
• Luas Cuma 100 Ubin Bisa Hasilkan 2,5 Ton Melon, Begini Kagumnya Erna Husein di Karangcegak Banyumas
• Warga Salatiga Disarankan Salat Iduladha Jangan di Lapangan, Cukup Masjid Dekat Tempat Tinggal
• Sapi Milik Rudin Laku Rp 110 Juta, Berkah Peternak Jelang Hari Raya Iduladha di Banjarnegara
• Disdikbud Jateng Mulai Siapkan Skenario Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah