Berita Pendidikan
Disdikbud Jateng Mulai Siapkan Skenario Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
Tidak hanya di zona hijau, pembelajaran metode tatap muka juga diperbolehkan digelar di daerah luar zona hijau, tentu dengan protokol kesehatan.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Pusat berencana kembali mengizinkan pembelajaran di sekolah dengan metode tatap muka.
Tidak hanya di zona hijau, pembelajaran dengan metode tatap muka juga diperbolehkan digelar di daerah luar zona hijau, tentu dengan protokol kesehatan yang ketat.
Menindaklanjuti hal itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung menggelar rapat dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Rabu (29/7/2020).
• 88 Persen Anak Ingin Kembali Belajar di Sekolah, DP3AKB Jateng Beberkan Alasannya
• Sekolah Swasta Kekurangan Siswa di Kendal, Faktor Minim Sosialisasi Hingga Sistem Zonasi
• Pantai Alam Indah Kota Tegal Mulai Bergeliat, Dua Bulan Ini Dapat Rp 150 Juta
• Kisah Bocah Penjual Cilok di Sukoharjo, Sebagian Hasil Buat Beli Kuota Internet, Ingin Jadi Tentara
Satu di antara agenda yang dibahas adalah menyiapkan skenario sekolah tatap muka di Jawa Tengah.
"Hari ini kami rapatkan. Soal sekolah tatap muka itu."
"Kami sudah minta Disdikbud Jateng segera menyiapkan secara baik dan harus memegang protokol kesehatan," kata Ganjar kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (29/7/2020).
Pihaknya meminta Disdikbud berkomunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) dan Dinas Kominfo untuk mengetahui peta lokasi Covid-19 di Jawa Tengah.
Sebab, dua instansi itu mengetahui peta mana daerah yang masuk zona kuning atau hijau.
"Nah di desanya yang sudah ada sekolah, itu bisa dipilih terlebih dahulu."
"Terus latihan untuk mempersiapkan mereka tatap muka."
"Ya, sarana prasarana, guru, dan protokol kesehatannya," terangnya.
Setelah itu, pembatasan jumlah siswa yang belajar juga menjadi perhatian.
Dalam masa percobaan itu, Ganjar meminta agar tidak semua siswa diperbolehkan masuk ke sekolah secara bersama-sama.
"Mau berapa dahulu siswa yang boleh masuk ke sekolah dan berapa yang harus belajar di rumah."