Unimugo Kebumen

40 Apoteker Lulusan Kedua Unimugo Kebumen Ambil Sumpah, 100 Persen Kompeten

40 apoteker lulusan angkatan kedua Unimugo Kebumen mengambil sumpah profesi. Puskesmas dan rumah sakit di Jateng siap menampung.

TRIBUNBANYUMAS/RAYKA DIAH
WISUDA - Prosesi angkat sumpah profesi apoteker angkatan kedua Universitas Muhammadiyah Gombong (Unimugo) Kebumen berlangsung khidmat di auditorium kampus tersebut, Sabtu (25/10/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Universitas Muhammadiyah Gombong (Unimugo) Kebumen, Jawa Tengah, kembali mencetak apoteker siap kerja.

Sebanyak 40 apoteker angkatan kedua mengambil sumpah sebagai apoteker dalam prosesi yang digelar di Auditorium Unimugo, Sabtu (25/10/2025).

Kegiatan ini dihadiri Ketua Kolegium Farmasi yang diwakili Prof Dr Dyah Aryani Perwitasari, bersama perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kebumen.

Hadir pula Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kebumen Apt Mustolih SFarm dan para preceptor mitra Unimugo Kebumen.

Dyah mengapresiasi Unimugo Kebumen yang sukses meluluskan apoteker baru dengan kualitas kompetensi nasional.

"Unimugo telah membuktikan komitmen menjaga mutu pendidikan profesi, terbukti 100 persen lulusannya lolos uji kompetensi nasional," ujarnya.

Baca juga: Di Balik Toga Wisudawan Unimugo, Ada Kisah Toleransi Lulusan Kristen dan Tiga Peraih IPK Sempurna

Ia menegaskan bahwa kelulusan ini bukan sekadar formalitas tetapi hasil dari proses pembelajaran profesional yang disiplin

"Ini bukan keberuntungan tetapi hasil dari kerja keras mahasiswa dan sistem pendidikan yang terarah," katanya.

Ia juga mengingatkan pentingnya legalitas profesi melalui sertifikat kompetensi yang telah dilengkapi barcode verifikasi.

"Setelah prosesi ini, segera scan barcode sertifikat kompetensi Anda dan pastikan status verifikasinya dari Konsil Kefarmasian Kemenkes RI," pesannya.

Dyah menegaskan bahwa profesi apoteker memegang tanggung jawab moral dalam dunia kesehatan.

"Kolegium Farmasi akan terus membina karena setelah ini, Anda masuk dalam pengawasan penuh profesi farmasi," ungkapnya.

Peluang Kerja Besar

Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Riptieni Tri Lutiarsi mengatakan, kebutuhan tenaga apoteker di Indonesia masih sangat besar.

"Di Jawa Tengah ada 881 puskesmas dan 364 rumah sakit, semuanya memerlukan tenaga kefarmasian," jelasnya.

Ia menegaskan, apoteker merupakan garda penting dalam layanan kesehatan yang berorientasi keselamatan pasien.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved