Berita Purbalingga
Di Purbalingga, Polisi Mulai Atur Jarak Kendaraan di Traffic Light, Mirip Starting Grid MotoGP
Operasi Patuh Candi 2020 diawali melalui gelar pasukan di halaman Mapolres Purbalingga, Kamis (23/7/2020).
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Polres Purbalingga menggelar Operasi Patuh Candi 2020 selama 14 hari.
Operasi Patuh Candi 2020 itu diawali melalui gelar pasukan di halaman Mapolres Purbalingga, Kamis (23/7/2020).
Gelar pasukan diikuti personel gabungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Purbalingga.
• Mengenang Masa Kejayaan Pabrik Tembakau di Purbalingga, Upah Karyawan GMIT Lebihi Gaji PNS
• Bupati Purbalingga: BPD Harus Lebih Cermati Dana Desa, Rawan Risiko Penyelewengan
• Silakan Warga Lapor Jika Terjadi Pelanggaran Pilkada, Bawaslu Purbalingga Buka 258 Posko Pengaduan
• Air Curug Panyatan Purbalingga Tak Pernah Kering, Hanya Sempat Mati Suri Akibat Pandemi
Selain gelar pasukan, jajaran Polres Purbalingga juga melakukan sosialisasi di Jalan Mayjend Sungkono, atau tepatnya di depan Mapolres Purbalingga.
Kasatlantas Polres Purbalingga, AKP Indri Endrowati mengatakan, Operasi Patuh Candi 2020 akan dilaksanakan hingga 5 Agustus 2020.
Target operasi selama pandemi Covid-19 ini adalah mencegah serta memutus mata rantai virus corona.
Lalu menekan angka kecelakaan lalu lintas, mengurangi pelanggaran, dan masyarakat menjadi tertib lalu lintas.
"Selama pandemi Covid-19, kami juga mempunyai inovasi jaga jarak di lampu merah," tutur dia.

Menurut AKP Indri, traffic light menyerupai starting grid MotoGP saat ini baru direalisasikan di Jalan Usman Janatin.
Inovasi tersebut telah dilaksanakan sejak dua hari lalu.
"Kami juga sudah sosialisasikan tentang penerapannya beberapa hari lalu," kata dia kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (23/7/2020).
Ia mengatakan, penerapan social distancing di traffic light juga akan dilakukan di wilayah lain.
Pihaknya mengklaim inovasi itu pertama di Jawa Tengah.
Kapolres Purbalingga, AKBP Muchammad Syafi Maulla menargetkan, kegiatan dilaksanakan dengan skema penindakan represif sebesar 20 persen.
Lalu preemtif 40 persen, dan preventif 40 persen.