Pilkada Serentak 2020
Pengakuan Purnomo, Dapat Tawaran Jabatan Alternatif dari Jokowi Jelang Pengumuman Rekomendasi PDIP
Pengakuan Purnomo, Dapat Tawaran Jabatan Alternatif dari Jokowi Jelang Pengumuman Rekomendasi PDIP
"Ya silaturahmi saja nanti," ujarnya.
Seperti diketahui, nama pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa yang awalnya digadang-gadang maju.
Namun, ternyata nama Gibran-Teguh yang mendapatkan restu DPP PDIP.
Sementara, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan Gibran akan bertemu dengan Achmad Purnomo sore ini.
"Sore ini, setelah pulang dari sini akan ketemu langsung," katanya.
Selain Solo, ada empat rekomendasi lain yang diberikan.
Yakni Sukoharjo, Kabupaten Pekalongan, Wonosobo, dan Purworejo.
Rudy: tetap tegak lurus
Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo, menegaskan semua kader partai tegak lurus terhadap rekomendasi bakal calon kepala daerah untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Solo.
"Kami dukung dan menangkan. Itu hukumnya wajib bagi semua kader partai," kata Rudy saat di Panti Marhaen Kantor DPD PDIP Jateng Semarang, Jumat (17/7/2020).
Rekomendasi tahap kedua untuk pilkada di Jawa Tengah PDI Perjuangan diumumkan Jumat ini.
Lima daerah yang kini mendapatkan giliran mendapatkan rekomendasi, meliputi Kota Solo, Sukoharjo, Purworejo, Wonosobo, dan Kabupaten Pekalongan.
Beberapa perwakilan pengurus DPC kabupaten/kota serta pasangan calon yang akan menerima rekomendasi datang di Panti Marhaen.
Dari Solo, anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka tiba bersama Teguh Prakosa.
Sedangkan FX Rudy datang terlebih dahulu datang.
Rudy mengklaim saat ini suasana di DPC PDIP Solo tidak ada masalah.
Semua kader siap dalam satu barisan, satu komando.
Seperti diketahui, awalnya kader-kader di PDIP Solo sepakat mengirimkan nama Purnomo-Teguh Prakosa untuk menjadi bakal calon tunggal.
Namun, seiring berjalannya waktu, rekomendasi dari DPP PDIP jatuh ke tangan Gibran dan Teguh.
"Kecewa nggak ada, dari awal disampaikan proses politik ya seperti ini.
Apa yang diputuskan Ketua Umum PDIP, hukumnya wajib dilaksanakan dan harus dimenangkan," tegasnya.
Menurutnya semua legowo (lapang dada) menerima rekomendasi atau apa yang diputuskan DPP PDIP.
"Pada intinya, kami telah melaksanakan aturan partai, yakni dari DPC mengirimkan nama-nama untuk dimintai rekomendasi," sebutnya.
Dinamika dalam politik, lanjutnya, sudah biasa.
Namun, terkait rekomendasi, wajib dilaksanakan.
Ditanya apakah mesin partai siap memenangkan kandidat Gibran-Teguh, Rudy malah berkelakar.
"Mesin partai gari pencet starter tok no," katanya.
Sebagai pimpinan PDIP Solo, ia menjamin semua kader partai patuh.
"Kader taat dan patuh, ra manut tak keplaki," imbuhnya. (*)
• Inilah Sosok Pendamping Gibran dalam Pilwakot Solo, Teguh Sang Politikus Mantan Guru Olah Raga SMK
• Pelaksanaan Tahapan Pilkada Tak Patuhi Protokol Kesehatan, KPU: Bisa Dijatuhi Sanski
• Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?
• Silakan Warga Lapor Jika Terjadi Pelanggaran Pilkada, Bawaslu Purbalingga Buka 258 Posko Pengaduan
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Setelah Langkahnya ke Pilkada Terjegal Gibran, Purnomo Akui Dapat Tawaran Jabatan dari Jokowi