Berita Banyumas
Bupati Banyumas Ancam Copot Kepsek, Ombudsman: Sudah Betul Itu, Pungutan Sekolah Memang Dilarang
Kepala Ombudsman Regional Jawa Tengah, Siti Farida pun angkat bicara terkait polemik pungutan sekolah dalam proses PPDB di Kabupaten Banyumas.
“Sudah jelas, akan kami copot dari jabatan kalau nekat ambil pungutan, tidak ada toleransi,” kata Husein seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (12/7/2020).
Husein memberikan tenggat waktu 30 hari kepada kepala sekolah baik di tingkat SD maupun SMP negeri untuk mengembalikan semua pungutan yang pernah diminta kepada wali murid.
“Kami beri waktu sampai 10 Agustus 2020 untuk dikembalikan."
"Kalau ada yang tidak dikembalikan, laporkan saja kepada saya,” tegasnya.
• SMPN 5 Ambarawa Tarik Pungutan Rp 725 Ribu, Orangtua Siswa Keberatan, Disdikbudpora: Mungkin Saja
• Belajar Full di Sekolah Diterapkan Awal Agustus, Pemkot Tegal: Kalau Direstui Orangtua Siswa
• Sekolah Terlanjur Tarik Pungutan, Bupati Banyumas: Harus Dikembalikan ke Orangtua Siswa
• Sekolah Negeri Maupun Swasta Terapkan Pembelajaran Daring, Ini Pertimbangan Bupati Banyumas
Modus Mencicil Hingga Bikin Surat Pernyataan
Hingga Minggu (12/7/2020), aduan dari wali murid masih membanjiri media sosial Facebook dan Instagram.
Salah satunya yakni pemilik akun Darso Adiyatma, wali murid baru di SD Negeri Plana, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas.
Dia mengaku dipungut uang Rp 160.000 guna membangun garasi sekolah.
Tak hanya itu, Pujiono (44), wali murid baru di SMP Negeri 2 Banyumas yang berhasil dikonfirmasi mengaku dipungut biaya sebesar Rp 1.450.000.
Besaran pungutan tersebut disampaikan pihak sekolah saat proses daftar ulang, Kamis (2/7/2020).
"Saya dibagi brosur berisi ketentuan biaya yang harus dibayar, ada untuk baju seragam, buku dan administrasi," kata Pujiono, Minggu (12/7/2020).
Karena belum mempersiapkan uang tunai, Pujiono hanya menitipkan uang muka sebesar Rp 400.000 saat itu.
Sementara sisanya Rp 1.050.000 harus dilunasi ketika pembagian bahan seragam siswa, Jumat (10/7/2020).
Pujiono berharap ada kebijaksanaan dari pihak sekolah agar dapat menyicil biaya daftar ulang.
Pasalnya, bisnis tas yang digelutinya sejak beberapa tahun terakhir sepi pesanan.