Pendidikan di Banyumas
Banyumas Jadi Tuan Rumah, Dindik Targetkan Juara Umum Lomba Mapsi Jateng 2025, 1.021 Siswa Diseleksi
Dindik Banyumas gelar seleksi Lomba Mapsi, siapkan wakil terbaik. Jadi tuan rumah, targetnya juara umum.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Dinas Pendidikan (Dindik Banyumas) menargetkan gelar juara umum dalam ajang Lomba Mapsi (Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami) tingkat Jawa Tengah tahun 2025.
Target tinggi ini dipasang seiring penunjukan Kabupaten Banyumas sebagai tuan rumah kompetisi tingkat provinsi yang akan digelar Oktober mendatang.
Untuk menjaring siswa-siswi terbaik, Dindik menggelar seleksi tingkat kabupaten yang diikuti oleh 1.021 peserta dari berbagai SMP negeri dan swasta.
Baca juga: Skul.id Telkomsel Kunci Sukses Digitalisasi Pendidikan di MTs Negeri 4 Banjarnegara
Acara seleksi ini digelar di kompleks Kantor Dindik Banyumas, Purwokerto, pada Senin (1/9/2025).
Target Juara Umum
Kepala Dindik Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono, menyatakan target juara umum adalah harga mati.
Status sebagai tuan rumah menjadi motivasi besar untuk meraih prestasi tertinggi, setelah pada tahun sebelumnya Banyumas berhasil masuk dalam jajaran lima besar.
"Pada Mapsi tahun lalu, Banyumas berhasil masuk lima besar. Sebagai tuan rumah, kita harus bisa menjadi juara, juara satu lah," tegas Joko kepada Tribunbanyumas.com.
Juara pertama dari delapan mata lomba yang dipertandingkan, seperti hadrah, pidato, dan kaligrafi, akan menjadi wakil resmi dari kafilah Banyumas untuk berlaga di tingkat provinsi.
Bentengi Karakter Siswa
Joko Wiyono menambahkan, Lomba Mapsi bukan sekadar ajang untuk meraih prestasi.
Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan sarana penting untuk pembinaan minat, bakat, dan kompetensi siswa dalam bidang keagamaan.
Di tengah gempuran teknologi, menurutnya, kegiatan seperti ini sangat vital untuk memperkuat karakter Islami di lingkungan sekolah.
Ia menilai Mapsi menjadi penyeimbang penting bagi perkembangan psikomotorik, afektif, dan kognitif para peserta didik.
"Ini adalah upaya kita memberikan dukungan kepada putra-putri kita tentang bagaimana bersikap menghadapi dinamika zaman," katanya.
Lomba ini diharapkan dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat dalam karakter dan iman. (jti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.