Berita Banyumas
Kisah Mbah Tarso Hidup di Gubuk Karung di Purwokerto dan Tidak Tersentuh Bantuan Pemerintah
Gubuk berukuran 2x3 dengan tinggi hanya satu meter yang terbuat dari karung dan plastik menjadi istana bagi Mbah Tarso (70) dan istrinya Sugiani (31).
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
Bahkan karena lokasi tempat tinggalnya yang jauh dari pemukiman, tidak banyak warga yang tahu hingga membuat pihak RT setempat juga tidak mengetahui kehadiran mereka.
Bahkan tidak pernah terdata dan mendapatkan bantuan.
Secara kewilayahannya sendiri tidak tahu, kalau gubuk ikut RT 7 atau 6.
Karena yang biasanya terkoordinir bantuan hanya wilayah pemukiman.
"Secara bahasanya itu bapak ini tidak kulonuwun sama RT nya."
"Jadi warga RT tidak ada yang tahu," tambahnya.
• Brutal ! Baru Empat Menit Bermain Wonderkid Barcelona Ansu Fati Diusir Wasit Karena Tendang Lawan
• Ibu di Cilacap Jual Bayinya Rp 6 Juta di Facebook
• Seorang Gadis Ditemukan Tewas di Penginapan Seusai Pamit Bekerja
• Gubernur Batasi Kegiatan Masyarakat di Kendal, Salatiga, Demak, dan Semarang untuk Tekan Covid-19

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi membantu Mbah Tarso dengan menggandeng komunitas sosial.
Rencananya Mbah Tarso akan dibuatkan rumah semi permanen.
Langkah selanjutnya adalah berkomunikasi dengan komunitas sosial.
"Saya komunikasi juga dengan pemilik tanah diijinkan."
"Syarat pemilik tanah silahkan sekalian menjaga tanahnya dan membersihkan kebunnya," imbuhnya.
Ketua Forum Lintas Komunitas Kabupaten Banyumas, Muvik (40) mengatakan jika pihaknya bersama komunitas sosial sepakat patungan membantu Mbah Tarso.
"Tidak ada yang disalahkan, tidak saling mengalahkan ini masalah kita bersama."
"Penggalangan dana diungkap apa adanya, kita up lewat media sosial," katanya.
Dia mengaku hingga saat ini penggalangan dana untuk membantu Mbah Tarso sudah mencapai Rp 8,6 juta.
Selain itu dari komunitas Aksi Cepat Tanggap (ACT) Purwokerto dengan memberikan bantuan paket pangan.
"Awalnya informasi ini viral di grup whatsapp, kami respon langsung dengan antarkan bantuan paket pangan berupa sembako, sekaligus survey keadaan rumah dan kesehatan beliau," ujar Staff Program ACT Purwokerto, Rama.
Sembako yang disalurkan merupakan sedekah dari para dermawan dan dari mitra-mitra.
Bantuan bisa dalam bentuk paket pangan lagi, atau pendampingan medis jika suatu saat diperlukan.
Jika ada pembaca atau masyarakat umum ingin membantu Mbah Tarso, maka dapat menghubungi: Muvik (083863558555).( Tribunbanyumas/jti)