Berita Banyumas

Kisah Mbah Tarso Hidup di Gubuk Karung di Purwokerto dan Tidak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Gubuk berukuran 2x3 dengan tinggi hanya satu meter yang terbuat dari karung dan plastik menjadi istana bagi Mbah Tarso (70) dan istrinya Sugiani (31).

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
Tribunbanyumas.com/ Permata Putra Sejati
Mbah Tarso bersama istrinya Sugiani saat berada di gubuknya di RT 7 RW 6, Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Kamis (9/7/2020). 

Dia juga sempat mencari kontrakan-kontrakan dan pindah 3 kali.

Namun karena bingung mencari, dan diberi izin oleh si pemilik tanah, akhirnya ia tinggal di tempat itu selama tanah itu belum dijual atau dibangun.

Mbah Tarso hanya tinggal berdua bersama istrinya dan mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Ia ber-KTP kelurahan Kedungwuluh, namun saat pendataan oleh RT setempat dirinya sempat dianggap salah sasaran.

"Pernah sekali didatangi petugas, katanya salah sasaran, raskin atau BLT belum pernah dapat."

"Alamat KTP kedungwuluh Selatan dan di sini Kedungwuluh Utara."

"Pernah dapat sekali saja saat di rumah dulu di Kranji," ujarnya.

Salah satu warga sekitar, Joko Hari Nugroho (45) yang pertama kali menemukan pasangan suami istri tersebut mengatakan pertemuannya karena ketidaksengajaan.

Dirinya mengaku sering melihat Mbah Tarso melintas.

Joko menemukan gubuk pasangan suami istri tersebut di tengah kebun dan jauh dari pemukiman penduduk.

"Saya sering lihat orang itu lewat, tapi tidak tahu kalau kondisinya seperti ini."

"Karena lokasinya ini sekitar 300 meter dari lingkungan penduduk," jelasnya yang juga Babinkamtibmas Polsek Patikraja.

Gubuk Mbah Tarso harus melewati sawah dan lewati perkebunan.

Sehingga aktifitas sehari-hari itu tidak banyak masyarakat yang mengetahui.

Lokasinya jauh dan hanya bisa diakses dengan jalan kaki. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved