Berita Purbalingga

Bulan Ini Mulai Musim Kemarau, 15 Kecamatan Rawan Kekeringan di Purbalingga

Rata-rata musim kemarau di eks Karesidenan Banyumas terjadi pada Juni 2020 dan puncaknya pada Agustus 2020. Ini kesiapan BPBD Kabupaten Purbalingga.

BMKG
Informasi cuaca BMKG. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Pada pertengahan atau akhir Juni 2020 ini diprediksi Kabupaten Purbalingga telah memasuki musim kemarau.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Iis Widya Harmoko menuturkan, rata-rata musim kemarau di eks Karesidenan Banyumas terjadi pada Juni 2020.

Hal ini juga terjadi di Kabupaten Purbalingga.

Cegah Aksi Ambil Paksa Pasien Covid-19, Polresta Banyumas Mulai Ikut Jaga Rumah Sakit

Kasus Pembacokan di Banyumas, Kesal Karena Ibu Pelaku Menangis, Korban Tagih Utang Rp 100 Ribu

Gubernur Jateng Sangsi Kesiapan Anggaran 21 Daerah Penyelenggara Pilkada Serentak 2020

Senator Asal Cilacap Ini Tak Setuju Pilkada Digelar 9 Desember, Terlalu Berisiko dan Dipaksakan

"Hujan maksimum sudah lewat yaitu terjadi sekira Januari hingga Februari 2020," tutur dia kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (9/6/2020).

Menurutnya, instesitas hujan sudah mulai berkurang.

Intensitas hujan pada Juni 2020 selama sebulan ini hanya mencapai 200 mm.

"Jika benar-benar telah musim kemarau diperkirakan pada Juli, Agustus, dan September 2020," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Purbalingga, M Umar Fauzi mengatakan, puncak musim kemarau di Purbalingga diprediksi terjadi pada Agustus 2020.

Meski di tengah pandemi virus corona, musim kemarau tidak luput dari perhatiannya.

"Kami sudah mulai melakukan pengecekan sarana dan prasarana untuk memfasilitasi serta melayani pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya terkait air bersih," jelas dia.

Umar menuturkan, saat ini BPBD telah mulai melakukan pengecekan kendaraan tangki dan sumber-sumber air selain di PDAM.

Selain itu pihaknya juga menyediakan tandon air yang dipinjamkan ke masyarakat.

"Hal ini bertujuan agar masyarakat mudah mengambil air bersih," ujarnya.

Dikatakannya, selama musim kemarau tahun lalu hanya ada tiga kecamatan di Kabupaten Purbalingga yang tidak mengalami kekeringan.

Tiga kecamatan yaitu Kecamatan Purbalingga, Kalimanah, dan Padamara.

"Yang lain mengalami kekeringan dan diberi bantuan air bersih."

"Terlebih saat puncak musim kemarau, debit air menurun dan mengalami kekeringan total," jelasnya.

Ia menuturkan, 15 kecamatan yang mengalami kekeringan tersebut dikarenakan kontur wilayah berada di ketinggian.

Hingga saat ini Kabupaten Purbalingga terdapat 7 tangki air.

Dimana itu adalah milik PDAM dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Dr Sucipto Hadi Purnomo Gugat Rektor Unnes, Besok Rabu Sidang Perdana di PTUN Semarang

Pilbup Kendal Digelar 9 Desember, Tambah 397 TPS, Anggaran Membengkak Rp 9,7 Miliar

Jepara Tertinggi Kasus Narkoba di Jateng, BNNP: Pandemi Covid-19 Berimbas Stres Meningkat

Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved