Pilkada Serentak 2020
Pilbup Kendal Digelar 9 Desember, Tambah 397 TPS, Anggaran Membengkak Rp 9,7 Miliar
Dengan adanya penambahan dari Pemkab Kendal, kini KPU masih mengalami kekurangan anggaran sebesar Rp 3,7 miliar untuk Pilbup Kendal 2020.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - KPU Kabupaten Kendal kembali merancang tahapan Pilkada Serentak 2020 atau Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kendal (Pilbup Kendal).
Hal tersebut berdasarkan hasil rapat dengar pendapat (RDP) antara KPU RI, Bawaslu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta DPR RI.
Dimana telah disepakati apabila Pilkada Serentak bakal diadakan pada 9 Desember 2020.
• Jepara Tertinggi Kasus Narkoba di Jateng, BNNP: Pandemi Covid-19 Berimbas Stres Meningkat
• Senator Asal Cilacap Ini Tak Setuju Pilkada Digelar 9 Desember, Terlalu Berisiko dan Dipaksakan
• KPU Purbalingga Minta Tambahan Rp 22 Miliar, Pemkab: Beban Kami Terlalu Berat
• UPDATE Pilbup Semarang, KPU Tambah 146 TPS, Maksimal Cuma 500 Pemilih Tiap TPS
Ketua KPU Kabupaten Kendal, Hevy Indah Oktaria mengatakan, sebagai langkah awal memulai kembali tahapan Pilkada, pihaknya akan menambah 397 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Hal itu sudah melalui pembahasan bersama dengan Bawaslu maupun Pemkab Kendal guna mencegah penularan Covid-19.
Kata Hevy, dengan adanya penambahan TPS, kini pada Pilkada 2020 di Kabupaten Kendal akan tersedia 2.224 TPS yang tersebar di 20 kecamatan.
Masing-masing TPS maksimal hanya bisa menampung 500 pemilih.
"Sesuai Surat Edaran (SE) KPU RI Nomor 421 Tahun 2020, dikarenakan adanya pandemi Covid-19, jumlah pemilih di tiap TPS berubah."
"Dari yang semula maksimal 800 pemilih menjadi 500 pemilih."
"Karenanya, KPU Kabupaten Kendal telah merestrukturisasi TPS."
"Sehingga menambah jumlah TPS sebanyak 397."
"Semula jumlah TPS di Kabupaten Kendal adalah 1.845 menjadi 2.242 TPS," terang Hevy kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (9/6/2020).
Dampak dari penambahan TPS, KPU mengalami pembengkakan anggaran mencapai Rp 9,7 miliar.
Jumlah tersebut tertutup Rp 2,1 miliar dari hasil penghematan terhadap sejumlah kegiatan akibat Covid-19.
Seperti sosialisasi yang melibatkan massa, bimbingan teknologi (bimtek) tatap muka, dan perjalanan dinas.