Berita Ekonomi Bisnis

Peternak Minta Pemkot Tegal Setop Terima Telur Bebek dari Jatim, Dairoh: Bikin Harga Tidak Stabil

Para peternak menilai, datangnya pasokan telur bebek kepada pengepul dan pengrajin telur asin dari Jawa Timur sebabkan harga telur bebek tidak stabil.

TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Seorang pengepul telur bebek di Kelurahan Pesurungan Lor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, menunjukkan telur bebek produksi peternak Kota Tegal, Senin (8/6/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Adanya akses penjualan telur bebek dari Jawa Timur menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para peternak bebek di Kota Tegal.

Para peternak menilai, datangnya pasokan telur bebek kepada pengepul dan pengrajin telur asin dari Jawa Timur justru menyebabkan harga telur bebek di Kota Tegal tidak stabil.

Hal itu disampaikan Dairoh (44), pengepul telur bebek di Kelurahan Pesurungan Lor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal.

Alhamdulillah, Harga Telur Bebek Mulai Naik, Berangsur Normal Pasca PSBB Kota Tegal

Aksi Dedi Mulyadi Jadi Viral, Mentan Lagi Berpidato, Suguhan Tamu Diambil, Diberikan Kepada Petani

Tiga Kecamatan Kasus Tertinggi DBD di Banyumas, Dinkes: Total 209 Kasus Hingga Awal Juni

Kisah Sukses Supriyanti Bikin Pot Emoticon di Banjarnegara: Saya Tak Mau Frustasi Akibat Covid-19

Dairoh mengatakan, kedatangan telur bebek dari Jawa Timur menyebabkan harga telur di kalangan peternak menjadi murah.

Hal itu lantaran telur bebek dari Jawa Timur dijual murah.

"Dari dahulu memang sudah seperti itu."

"Dari Jawa Timur sudah murah. Di sini juga ikut murah."

"Habis murah, peternak bebek di sini pasrah."

"Telur cuma ditaruh- taruh saja, yang penting diterima dahulu."

"Kan kasihan peternak bebek di sini," kata Dairoh kepada Tribunbanyumas.com, Senin (8/6/2020).

Dairoh berharap, Pemkot Tegal bisa mengusahakan agar telur bebek dari Jawa Timur tidak masuk ke Kota Tegal.

Ia mengatakan, Kelurahan Pesurungan Lor selama ini sudah dikenal dengan sentral peternak bebek di Kota Tegal.

Selain itu, banyak juga para pengepul dan pengrajin telur asin.

Dairoh menilai, Pemkot Tegal bisa mengoptimalkan potensi Kelurahan Pesurungan Lor sebagai sentralnya telur bebek.

Sekaligus menolong dan menjaga keberadaan peternak telur bebek di Kota Tegal.

"Jadi kami minta tolong kepada Pemkot Tegal, biar kiriman dari Jawa Timur jangan masuk ke Kota Tegal."

"Biar ciri khas dari Pesurungan Lor, itu tetap ada," ungkapnya.

Harapan tersebut juga disampaikan oleh Latifah (44), peternak bebek di Kelurahan Pesurungan Lor.

Seorang pengepul telur bebek di Kelurahan Pesurunganlor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, sedang merapihkan telur bebek yang dibeli dari peternak, Senin (8/6/2020).
Seorang pengepul telur bebek di Kelurahan Pesurunganlor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, sedang merapihkan telur bebek yang dibeli dari peternak, Senin (8/6/2020). (TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD)

PPDB Kota Semarang, Orangtua Siswa Terdampak Covid-19 Bisa Ajukan Keringanan Biaya SPP

Pasar Mangkang Semarang Ditutup Tiga Hari, Disdag: Hasil Swab Test, Pedagang Positif Covid-19

Salatiga Zona Merah Covid-19, DKK Bakal Rapid Test 2.800 Warga Secara Acak

Ia mengatakan, masuknya telur bebek dari Jawa Timur kerap mempengaruhi harga jual telur dari peternak bebek.

Padahal menurutnya, keuntungan dari peternak bebek pun tidak banyak.

Latifah mengatakan, omzet bulanan dan pengeluaran makanan tidak imbang.

Tiap dua harinya, ia membeli pakan ternak bebek terdiri dari ikan segar, bekatul, dan nasi aking dengan berat sekira 50 kilogram.

Untuk pakan selama dua hari ia mengeluarkan sekira Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu.

"Harapannya pemerintah bisa untuk mengatur dan mengontrol masuknya telur bebek dari Jawa Timur. Biar harga jual di sini stabil," ungkapnya.

Terpisah, Kabid Peternakan Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal, Heru Prasetya mengatakan, telur bebek dari Jawa Timur yang dimaksud itu dari Blitar.

Namun Heru tak menampik, pemerintah tidak bisa ikut campur masuk tidaknya telur bebek di Kota Tegal.

Ia mengatakan, hal itu karena pembelian telur bebek langsung dilakukan oleh pengepul dan pengrajin telur asin di Kota Tegal.

"Tapi kami juga tetap mengedukasi ke pengepul dan pengrajin telur asin, agar membatasi pembelian dari sana."

"Mereka juga tahu, kalau semua mengambil dari Jawa Timur, kemudian peternak bebek tidak ada, otomatis di sini tidak punya nilai tawar," ungkapnya.

Heru mengatakan, pihaknya selalu mengedukasi agar para pengepul dan pengrajin telur asin mengutamakan bebek dari peternak Kota Tegal.

Ia mengatakan, banyaknya pengepul dan pengrajin membeli telur bebek dari Jawa Timur lantaran harga dari sana lebih murah.

Beberapa warga memilah telur bebek di Kelurahan Pesurunganlor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, yang dibeli dari peternak, Senin (8/6/2020).
Beberapa warga memilah telur bebek di Kelurahan Pesurunganlor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, yang dibeli dari peternak, Senin (8/6/2020). (TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD)

Begini Penjelasan Kemenag Soal Dana Bipih Jamaah Haji Asal Banyumas

Kapan Objek Wisata Dibuka? Bupati Banyumas: Bertahap, Setelah Semua Tempat Ibadah Patuh Aturan

187 Pekerja Korban PHK, 5.613 Dirumahkan, Selama Pandemi Covid-19 di Banyumas

Telur Kota Tegal Lebih Berkualitas

Menurut Heru, peternak bebek di Blitar Jawa Timur merupakan para pengusaha besar.

Meski demikian, Heru mengatakan, kualitas telur bebek asli Kota Tegal lebih bagus dalam hal kualitas.

Hal itu lantaran para peternak bebek di Kota Tegal memberikan pakan dari bahan organik semua, meliputi bekatul, ikan segar, dan nasi aking.

"Kalau di sini kan otomatis mempertimbangkan dari ongkos produksi."

"Kualitas lebih bagus produk. Di sini ada pakan ikan segarnya, jadi hasilnya beda," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (8/6/2020).

Ia mengatakan, peternak di Kota Tegal harus percaya diri dengan produk telur sendiri.

Hal itu Heru ungkapkan menanggapi banyaknya telur bebek dari Blitar, Jawa Timur, yang masuk ke Kota Tegal.

"Begitu diolah menjadi telur asin maupun martabak bisa dibedakan."

"Kuningnya itu lain. Karena saat memberikan pakan ada ikan segarnya," kata Heru.

Heru mengatakan, selain dari warna kuning telur, daya awet telur bebek produksi peternak Kota Tegal jauh lebih awet.

Ia menjelaskan, hal itu karena bebek di Kota Tegal diberi pakan berbahan organik tiap harinya.

Pakannya berupa bekatul, ikan segar, nasi aking.

Berbeda dengan peternak bebek di Blitar yang memberi makan dengan pakan kering.

"Kelebihan lain, di sini telurnya fresh, hasil ternak tiap hari."

"Tapi kalau beli dari luar kota, itu kan sudah disimpan beberapa hari."

"Kadang- kadang sampai sini pun banyak yang mengeluh, tidak semua bisa terpakai," ungkapnya.

Mengenai masih adanya pengepul dan perajin yang beli telur bebek dari produk luar kota, Heru mengaku, kerap melakukan edukasi.

Ia mengatakan, pihaknya mengedukasi agar membatasi pembelian dari luar Kota Tegal. (Fajar Bahruddin Achmad)

Dinkes Kabupaten Semarang Mulai Rapid Test Pedagang Pasar, Total Hari Ini Ada 130 Orang

Korban Ditemukan Nelayan di Pantai Karangbolong Cilacap, Pencarian Pemuda Warga Kawunganten

Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit

Warga Semarang Bisa Cek Terima Bansos Tidaknya Melalui Ini

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved