Teror Virus Corona
Dinkes Kabupaten Semarang Mulai Rapid Test Pedagang Pasar, Total Hari Ini Ada 130 Orang
Langkah merapid tes pedagang bagian dari screening penularan virus corona di wilayah Kabupaten Semarang yang terbawa oleh pedagang ketika mobilisasi.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Mengantisipasi adanya penularan virus corona (Covid-19) dari Klaster Pasar Kobong Kota Semarang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang melakukan rapid test terhadap pedagang Pasar Suruh, Senin (8/6/2020).
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Semarang, Hesti Wulandari mengatakan, rapid test sasaran pelaku pasar karena mereka dinilai rentan terpapar Covid-19.
• Korban Ditemukan Nelayan di Pantai Karangbolong Cilacap, Pencarian Pemuda Warga Kawunganten
• 187 Pekerja Korban PHK, 5.613 Dirumahkan, Selama Pandemi Covid-19 di Banyumas
• Kapan Objek Wisata Dibuka? Bupati Banyumas: Bertahap, Setelah Semua Tempat Ibadah Patuh Aturan
• Begini Penjelasan Kemenag Soal Dana Bipih Jamaah Haji Asal Banyumas
"Ini rapid test massal kedua."
"Pedagang yang kami ambil sampling karena telah muncul Klaster Pasar Kobong Kota Semarang."
"Mereka ini saling berinteraksi dan tingkat mobilisasi cukup tinggi," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (8/6/2020).
Menurut Hesti, langkah merapid tes pedagang juga bagian dari screening penularan virus corona di wilayah Kabupaten Semarang yang terbawa oleh pedagang ketika mobilisasi.
Ia menambahkan, selain Pasar Suruh Kabupaten Semarang, turut diambil sampling melalui rapid test di Pasar Kembangsari Tengaran dan Pasar Projo Ambarawa.
"Tertinggi kami ambil sampling di Pasar Projo Ambarawa sebanyak 50 orang."
"Karena luasan pasar lebih besar ketimbang di Pasar Suruh maupun Pasar Kembangsari, masing-masing hanya 40 orang," katanya.
Secara umum kata Hesti, Dinkes Kabupaten Semarang telah melakukan rapid test kepada 1.250 orang.
Mulai dari tenaga kesehatan, pelaku perjalanan, orang dalam pemantauan (ODP), hingga kategori orang tanpa gejala (OTG) virus corona.
Kepala Pasar Suruh Kabupaten Semarang, Endang Sehati berkata, adanya rapid test sangat membantu pengelola pasar.
Terutama kaitannya dalam merumuskan langkah ikutan apabila terdapat pedagang positif Covid-19.
"Seandainya ada hasil mengarah ke virus corona dengan adanya rapid test ini kami bisa berbuat baiknya seperti apa."
"Apakah isolasi mandiri atau karantina agar tidak menyebar di pedagang lain," ujarnya.