Berita Kecelakaan
15 Hari 24 Nyawa Melayang, Polda Jateng: Menurun 25 Persen Dibandingkan Tahun Lalu
Dalam kurun 15 hari itu, setidaknya total kecelakaan di Jawa Tengah mencapai 615 kejadian dan 24 korban meninggal.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Sedikitnya 24 jiwa meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat Candi 2020 berlangsung di Jawa Tengah.
Data itu terhimpun dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jateng sejak hari pertama Operasi Ketupat Candi pada 24 April 2020 hingga 8 Mei 2020.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna menuturkan, dalam kurun 15 hari itu, setidaknya total kecelakaan di Jawa Tengah mencapai 615 kejadian dan 24 korban meninggal.
• Total Terkumpul Donasi Rp 55 Juta, E-Konser Amal Ngabuburit Tribun Jateng
• Tanda Beban Tenaga Medis Makin Berat, Lalu Menyerah? Pasang Tagar Indonesia Terserah di Medsos
• Hubungi Saja Nomor Ini, Bila Masyarakat Jumpai Bansos Tidak Tepat Sasaran di Purbalingga
• Dinkes Jateng: Makin Tinggi Justru Makin Cepat Putus Mata Rantai Kasus Covid-19
Jika dibandingkan dengan Operasi Ketupat Candi 2019 lalu yang berlangsung selama 14 hari, angka meninggal dunia di tahun ini menurun sekira 25 persen.
"Itu jika dibandingkan dengan Operasi Ketupat Candi 2020 per 24 April - 8 Mei 2020."
"Tetapi, operasi tahun ini berbeda karena berlangsung lebih lama atau sekira 31 hari," jelas Kombes Pol Iskandar kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (16/5/2020).
Dia melanjutkan, kecelakaan paling banyak terjadi di wilayah Pantura meliputi Brebes sampai Rembang.
Totalnya sebanyak 241 kejadian dengan 13 korban jiwa.
Kemudian, tambah Kabid, di jalur Pansel (Pantai Selatan) meliputi Cilacap, Banyumas, Purworejo, Kebumen, Sukoharjo, Klaten, Sragen, dan Surakarta.
Total ada sebanyak 179 kecelakaan dengan dua korban meninggal dunia.
Berikutnya di jalur tengah meliputi Wonosobo, Purbalingga, Magelang, Salatiga, dan sekitarnya.
Pihaknya merangkum ada sebanyak 127 kecelakaam dengan enam korban meninggal dunia.
"Lalu di jalur alternatif meliputi Jepara, Grobogan, Blora, Karanganyar, dan Wonogiri ini paling sedikit kecelakaan."
"Yakni mencapai 68 kejadian dengan tiga korban jiwa."
"Sehingga jika ditotal, ada 615 kecelakaan dalam kurun 15 hari."
"Untuk data yang terbaru belum kami himpun," ungkapnya.
Dia menambahkan, untuk data keseluruhan, total korban yang mengalami luka berat akibat kecelakaan ada sebanyak 14 jiwa.
Sedangkan untuk luka ringan sebanyak 736 jiwa.
Menurutnya, kota/kabupaten yang paling banyak terjadi kecelakaan berada di wilayah Pati, namun tanpa korban jiwa.
Kemudian, kecelakaan paling sedikit berada di wilayah Kota Pekalongan, Purworejo, dan Blora.
"Di Kota Pekalongan ada tiga kecelakaan tanpa korban."
"Lalu di Purworejo lima kecelakaan minim korban juga dan Blora lima kecelakaan dengan satu korban jiwa," pungkasnya. (Akhtur Gumilang)
• 23 ASN Disdikbud Purbalingga Terbukti Tidak Netral, KASN: Karir Mereka Terancam Tersendat
• Tol Yogyakarta-Cilacap, Pemkab Minta Exit Tol Patimuan Dialihkan ke Kedungreja
• Bantuan Sosial Kemensos Rp 600 Ribu Sudah Cair, Simak Cara dan Syarat Warga Semarang Mengambilnya
• Seusai Pejabat Pemkot Salatiga Positif Corona, Hasil Rapid Test Hari Ini: Dua ASN Berstatus Reaktif