Berita Tegal
Imbas Corona Harga Ikan Turun Menukik, Nelayan di Tegal Kian Tercekik
Para nelayan di Kota Tegal mengalami imbas dari adanya pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Para nelayan di Kota Tegal mengalami imbas dari adanya pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Permintaan ikan baik dari pabrik atau restoran menurun, mengakibatkan angka jual ikan merosot atau anjlok.
Meski begitu, hasil tangkapan ikan di laut masih banyak seperti hari- hari biasanya.
Dampaknya, para nelayan tradisonal dan para anak buah kapal (ABK) untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari harus mengutang.
• Pemerintah Pastikan Dana Calon Jemaah Haji Aman dan Tidak Digunakan untuk Penanganan Virus Corona
• Konsumsi BBM Pertamina Capai Titik Terendah dalam Sejarah Karena Virus Corona, Akankah Turun Harga?
• Viral Penculik di Palembang Kirim Gambar Penyiksaan Lewat Ponsel Korban,
• Pria yang Doakan Tenaga Medis Jadi Korban Corona di Facebook, Diringkus Berkat Selfie Bareng Polisi
Seorang ABK dari kapal berukuran 3 gross tonnage (GT), Wastab (53) mengatakan, imbas Covid-19 berpengaruh kepada penjualan ikan di pasaran.
Sedangkan untuk hasil tangkapan ikan di laut masih lancar dan seperti biasanya.
Wastab mengatakan, angka jual ikan konsumsi turun separuh harga atau 50 persen.
Ia mencontohkan, ikan tenggiri yang normalnya Rp 100 ribu per kilogram, kini Rp 50 ribu per kilogram.
Lalu cumi- cumi yang normalnya Rp 50 ribu per kilogram, kini Rp 30 ribu per kilogram.
"Selain itu ya harganya biasa saja, masih normal. Seperti ikan talang- talang dan ikan kacangan, itu Rp 14 ribu per kilogram," kata Wastab kepada tribunjateng.com, Kamis (16/4/2020).
Wastab bercerita, kondisi di tengah pandemi Covid-19 tersebut sangat menurunkan upahnya sebagai ABK.
Sehari yang normalnya mendapat upah Rp 75 ribu, kini hanya Rp 30 ribu.
Menurut Wastab, saat ini kapal yang diikutinya dalam sehari mendapat 30 kilogram ikan.
Setelah pemilik kapal mendapat bagian, ia dan seorang ABK lainnya baru mendapat upah.
"Upah saya saat ini Rp 20 ribu. Itu ga cukup. Jadi untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari, istri saya yang cari utang. Utang Rp 50 ribu ke warung," ungkapnya.