Berita Banyumas
Antisipasi Serbuan Pemudik, Pemdes Margasana Banyumas Siapkan Ruang Karantina
Para perantau masih belum dikarantina dan hanya pendataan dari rumah ke rumah untuk memantau kondisinya selama 14 hari ke depan.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Gelombang pemudik menjelang Ramadan dan Lebaran dinilai bakal sangat sulit dibendung.
Sebagai upaya antisipasi para perantau atau pemudik yang nekat pulang, Pemerintah Desa (Pemdes) Margasana, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas mempersiapkan sebuah ruang karantina mandiri.
Ruang karantina itu dipersiapkan di Aula Desa Margasana.
• Warga Ketakutan Mengetahui Kakek Sudirman Mendadak Sakit, Seusai Diperiksa Ternyata Masuk Angin
• Pemkot Salatiga Siapkan TPU Ngemplak, Makamkan Pasien Virus Corona yang Meninggal
• Santri Ponpes di Kendal Positif Corona, Hasil Tes Swab Belum Keluar Malah Diperbolehkan Pulang
• PDP Asal Kejobong Juga Meninggal, Bupati Purbalingga: Perempuan Usia 54 Tahun
Kepala Desa Margasana, Dodit Ari Wibowo mengatakan, jika yang selama ini yang dilakukan kepada para pemudik hanya dicek suhu tubuh.
Kemudian pendataan hingga penyemprotan disinfektan terhadap barang-barang bawaan serta kendaraannya.
Berbeda di Desa Margasana yang juga menyediakan tempat untuk karantina mandiri.
"Ketika ada pemudik datang ke Desa Margasana, bakal langsung dicek."
"Kemudian wajib datang ke posko. Setelah dicek kesehatannya, nanti disuruh mandi."
"Baru diperbolehkan pulang ke rumah misalnya tidak ada gejala," ujarnya kepada TribunBanyumas.com, sebagaimana rilis yang diterima, Senin (6/4/2020).
Jika seandainya ada gejala, maka akan dikarantina di aula tersebut terlebih dahulu.
Pihaknya juga mempersiapkan tiga lokasi yang akan digunakan sebagai tempat karantina mandiri.
Yakni di Aula Balai Desa, Gedung PKK, dan Ruang PKD.
Tempat karantina ada 3 tempat dan dapat menampung sekira 20 orang ketika diberikan tempat tidur.
Saat ini baru ada 5 tempat tidur yang sudah siap, sisanya masih sedang dicari.
Jika pemudik datang dan semakin banyak, akan diupayakan untuk memaksimalkan lainnya.
Berdasarkan data di Desa Margasana, sudah terdapat sekira 70 perantau yang mudik ke desa tersebut.
Para perantau masih belum dikarantina dan hanya pendataan dari rumah ke rumah untuk memantau kondisinya selama 14 hari ke depan.
"Kemarin pemudik datang itu kami hanya memantau. Kami didatangi rumahnya, lalu diedukasi."
"Kalau sekarang kami wajibkan ke posko pemeriksaan terlebih dahulu untuk diperiksa, lalu dikarantina," katanya.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mendukung apa yang dilakukan pihak Desa Margasana.
"Diharapkan dapat menjadi contoh untuk desa-desa lainnya di Kabupaten Banyumas."
"Nanti coba kami lihat, bisa jadi percontohan," pungkasnya. (Permata Putra Sejati)
• Digagas Gerakan 35 Juta Masker di Jateng, Ganjar: Sekaligus Lawan Oknum Pedagang Jual Harga Tinggi
• Sedih Saksikan Insiden Pemakaman Pasien Virus Corona, Ahmad Tohari: Bukan Watak Orang Banyumas
• Sopir Penabrak H Supono Mustajab Tertangkap, Bersembunyi di Banjarnegara, Keluarga Tolak Berdamai
• Kedua Warga Cilacap Positif Corona Miliki Riwayat Perjalanan dari Lembang Bandung, Ini Kata Bupati
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/karantina-pemudik-banyumas.jpg)