Teror Virus Corona
PDP Asal Kejobong Juga Meninggal, Bupati Purbalingga: Perempuan Usia 54 Tahun
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menuturkan, PDP meninggal itu berjenis kelamin perempuan berusia 54 tahun asal Kecamatan Kejobong.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Kabupaten Purbalingga bertambah satu.
Data terbaru menyebutkan, hingga saat ini telah ada empat PDP meninggal dunia.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menuturkan, PDP meninggal itu berjenis kelamin perempuan berusia 54 tahun asal Kecamatan Kejobong.
Pasien itu meninggal di hari yang sama dengan PDP berjenis kelamin perempuan usia 24 tahun asal Kecamatan Rembang, Sabtu (4/4/2020).
• Awas, Hoaks Kuota Gratis 100 GB, Operator Informasikan Fakta Ini
• Bukti Masih Banyak Warga Tidak Peduli Virus Corona, Update 5 Maret: Tambah 181 Positif Covid-19
• Janji Bupati Banjarnegara Kepada Perantau, Melindungi Mereka Agar Tidak Diusir Apalagi Dikucilkan
• Sagimin Pulang ke Sumpiuh Banyumas, 18 Hari Jalani Isolasi Akibat Corona, Ini Cerita Bahagianya
“Dalam satu hari, Sabtu (4/4/2020), ada dua pasien PDP yang meninggal dunia."
"Satu dari Rembang dan satu dari Kejobong,” ujarnya Bupati akrab disapa Tiwi dari rilis diperoleh Tribunbanyumas.com, Minggu (5/4/2020).
Menurut Tiwi, PDP asal Kejobong tersebut tidak memiliki riwayat mobilisasi ke luar kota.
Namun beberapa hari lalu anak dari PDP tersebut baru saja pulang dari Jakarta.
"PDP masuk rumah sakit pada Kamis (2/4/2020) dan meninggal pada Sabtu (4/4/2020)," jelasnya.
Menurut Tiwi, di Kabupaten Purbalingga terdapat 70 PDP virus corona.
Empat di antara puluhan PDP tersebut meninggal dunia.
Adapun 5 PDP dinyatakan positif corona, 20 PDP negatif corona, dan 41 masih dirawat serta menunggu hasil swab.
Swab tersebut dilakukan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP), dari data komulatif terakhir berjumlah 1.889 orang.
Tiwi meminta para perantau masih berada di lokasi perantauan untuk sebisa mungkin tidak pulang.
Bila ada pemudik yang sudah berada di Purbalingga agar mengikuti prosedur penanganan Covid-19.
Selain itu, meminta warga masyarakat untuk saling mengingatkan utamanya kepada warga yang menggunakan gelang identitas.
"Kepada masyarakat Purbalingga yang berada di perantauan untuk tidak mudik terlebih dahulu."
""kepada yang sudah diberi gelang untuk tidak keluar rumah selama 14 hari."
"Para Kepala Desa (Kades) juga kami minta untuk melakukan pemantauan kepada warganya."
"Termasuk mengingatkan pengguna gelang identitas melakukan isolasi mandiri,” jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (5/4/2020).
• Perempuan Asal Pati Positif Corona Tanpa Gejala, Safin: Tinggal di Asrama Kantor Swasta di Kudus
• Gelang Pintar Redmi Band Hadir Tiga Bulan Lagi, Harga Kisaran Rp 232 Ribu
• Klub Liga Inggris Terancam Bangkrut Musim Ini, Burnley Bakal Tutup Agustus, Merugi Rp 100 Miliar
• Kemenag: Mohon Perayaan Paskah Tahun Ini di Rumah Saja
Dia menegaskan, warga yang kembali ke Purbalingga langsung diberi gelang identitas, meski belum tentu terpapar virus corona.
Gelang identitas tersebut merupakan identitas menyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
Kembali lagi, tujuannya agar yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri dan tidak keluar rumah selama 14 hari.
Disamping itu, masyarakat juga diminta tidak mengucilkan para pengguna gelang identitas corona.
"Pengguna gelang ini, belum tentu positif corona, namun yang bersangkutan adalah ODP."
"Tentunya harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah untuk memutus mata rantai corona."
"Virus corona bisa disembuhkan. Jangan ada stigma negatif terhadap mereka."
"Mereka adalah sedulur-sedulur kita yang membutuhkan dukungan dan support,” tukasnya.
PDP Meninggal
Seperti yang diberitakan di hari sebelumnya, Sabtu (4/4/2020), satu PDP virus corona di Kabupaten Purbalingga meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono menuturkan, PDP yang meninggal dunia berjenis kelamin wanita, usia 24 tahun, warga Kecamatan Rembang.
"Dua bulan yang lalu dia (PDP) berada di Yogyakarta, mengalami sesak napas," tutur dia.
Namun, kata dia, kondisi kesehatan PDP itu dua hari belakangan memburuk.
Selanjutnya, PDP langsung dibawa ke Rumah Sakit Siaga Medika untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.
"Pasien dibawa ke rumah sakit, Jumat (3/4/2020) sekira pukul 21.30 dan meninggal dunia pada Sabtu (4/4/2020) pukul 02.00," jelasnya kepada TribunBanyumas.com.
Menurut dia, belum sempat dilakukan tes swab terhadap PDP yang meninggal dunia.
Dituturkan, PDP itu langsung dimakamkan sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan.
• BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Musim Pancaroba di Jateng, Berpotensi Muncul Hujan Es
• Fase Kritis Corona di Indonesia Mulai April, Begini Simpulan Enam Hasil Penelitian Pakar
• Ini Tiga Fenomena Langit Sepanjang April, Jangan Sampai Kelewatan Menyaksikannya
• Penyemprotan Disinfektan Bukan Rekomendasi WHO, LIPI Beri Solusi Cara Aman Cegah Virus Corona
"Keluarga terdekat PDP sudah dilakukan rapid test. Paling dekat dengan PDP ada enam orang dan hasilnya negatif semua," tutur dia.
Dia mengatakan hingga saat ini ada 5 PDP yang kemudian dinyatakan positif corona di Kabupaten Purbalingga.
Menurut dia, saat ini kondisi pasien semakin membaik.
Pemakaman PDP Purbalingga
Sementara itu, Kapolsek Rembang AKP Sunarto menerangkan, personel yang dikerahkan untuk mengamankan prosesi pemakaman PDP virus corona merupakan gabungan dari Polsek Rembang dan Polres Purbalingga.
Prosesi pemakaman dilakukan di Desa Losari, Kecamatan Rembang.
"Kami kerahkan puluhan personil gabungan untuk mengamankan pemakaman."
"Hal ini guna menjamin seluruh prosesi pemakaman jenazah PDP Covid-19 berjalan secara aman dan lancar," tuturnya saat dihubungi TribunBanyumas.com, Sabtu (4/4/2020).
Menurutnya, sebelum pengamanan, anggota diapelkan terlebih dahulu untuk diberikan penarahan tentang SOP pengamaman.
"Pemakaman dilakukan oleh tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Purbalingga dan relawan desa setempat, dengan menggunakan APD lengkap sesuai SOP," jelasnya.
Di sisi lain Camat Rembang, Revon Hapriandiat mengatakan, prosesi pemakaman tidak ada penolakan dari warga.
Camat mengimbau agar warga tidak menolak jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan di pemakaman.
"Semua jenazah yang terinveksi virus Covid-19 itu sudah aman."
"Karena sudah dilakukan penanganan sesuai SOP yang ada," terang dia. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)
• Kisah Pasien Sembuh Virus Corona di Banyumas, Bupati Ajak Berpelukan Hingga Makan Kue Bersama
• Sopir Penabrak H Supono Mustajab Tertangkap, Bersembunyi di Banjarnegara, Keluarga Tolak Berdamai
• Ponpes di Purbalingga Pilih Mengisolasi Mandiri Para Santri, Misal di Nuurul Quran Bukateja
• Jam Layanan Diperpendek, Buat Baru Maupun Perpanjangan SIM di Polres Cilacap