Berita Cilacap

Tak Mau Tertular Virus Corona, Warga Lomanis Cilacap Terapkan Lockdown Jalan Gang Permukiman

Sedari pagi warga setempat terlihat berbagi tugas untuk menyiapkan local lockdown pertama di Kabupaten Cilacap.

TRIBUN BANYUMAS/MUHAMMAD YUNAN SETIAWAN
Warga RT 02 RW 03 Keluraham Lomanis, Cilacap Tengah bekerja bakti menerapkan status local lockdown di lingkungan permukiman mereka, Minggu (29/3/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Kesibukan terlihat di sebuah jalan gang wilayah RT 02 RW 03 Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Minggu (29/3/2020).

Pagi itu warga setempat bekerja bakti menyiapkan palang pintu untuk menutup jalan masuk ke permukiman mereka.

Bagi warga setempat, apa yang dilakukannya adalah bagian penerapan local lockdown.

Resmi Mulai Besok Senin, Local Lockdown Kota Tegal Selama Empat Bulan

Local Lockdown di Banjarnegara, Pemdes Purwonegoro Mulai Batasi Warga Luar Masuk Desa

Update Virus Corona Cilacap 29 Maret, ODP Bertambah 121 Orang, PDP Jadi 27 Pasien

PDP Warga Kendal Meninggal, Belum Sempat Uji Laboratorium, Pemakaman Sesuai SOP Virus Corona

Semua tamu atau orang yang bukan warga setempat dilarang masuk ke wilayah mereka.

Perantau yang pulang kampung diimbau periksa kesehatan terlebih dahulu.

Kemudian diwajibkan menjalankan karantina mandiri di rumah paling cepat selama 14 hari.

Sedari pagi warga setempat terlihat berbagi tugas untuk menyiapkan local lockdown pertama di Kabupaten Cilacap.

Ada yang menyiapkan kayu, tali, ada juga yang mengecat papan.

Sekira pukul 10.00 papan berwarna merah muda dengan tulisan "Lock Down Corona" terpasang di Gang Antara.

Ketua RT 02 RW 03 Kelurahan Lomanis, Daryanto mengatakan, setiap palang pintu akan dijaga petugas.

Setelah pukul 22.00, palang pintu akan ditutup total dan tamu dilarang masuk.

Daryanto memutuskan menerapkan lockdown di wilayahnya karena tidak mau warganya tertular virus corona.

"Mulai hari ini sampai waktu yang tidak ditentukan, kami terapkan lockdown di sini," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (29/3/2020).

Daryanto juga menambahkan, warga antusias dan sangat mendukung penerapan lockdown ini.

Satu contohnya, terlihat dari antusias warga yang rela kerja bakti.

Tidak hanya memasang palang pintu, warga juga menerapkan semprotan disinfektan otomatis di gang-gang kecil.

"Mudah-mudahan bisa mencegah penularan virus corona," tambahnya.

Ediyanto warga setempat mengatakan sangat mendukung penerapan lockdown di tempat tinggalnya.

Hal itu karena di dekat tempat tinggalnya banyak lalu lalang orang dari luar Cilacap.

Makanya dengan langkah antisipasi seperti itu bisa membuat warga lega.

"Sangar bagus, saya dukung," ungkap Edi.

Pantuan Tribunbanyumas.com di lokasi, sore hari gang-gang masuk RT 02 RW 03 sudah ditutup dengan keterangan "Lock Down Corona".

Sebuah inisiatif warga dalam mencegah penularan virus corona agar tidak meluas. 

Tidak Bakal Ditilang, Dispensasi Khusus Perpanjangan SIM, Ini Penjelasan Lengkap Polda Jateng

Identitas Lengkap PDP Virus Corona Diumbar di Medsos, Pemkab Cilacap Kecewa: Sungguh Tak Manusiawi

Saya Legowo Demi Keselamatan Orang Banyak, Hajatan Penikahan Berhenti Seketika di Kesugihan Cilacap

Warga RT 02 RW 03 Keluraham Lomanis, Cilacap Tengah bekerja bakti menerapkan status local lockdown di lingkungan permukiman mereka, Minggu (29/3/2020).
Warga RT 02 RW 03 Keluraham Lomanis, Cilacap Tengah bekerja bakti menerapkan status local lockdown di lingkungan permukiman mereka, Minggu (29/3/2020). (TRIBUN BANYUMAS/MUHAMMAD YUNAN SETIAWAN)

ODP Bertambah

Sementara itu, berdasarkan Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terus mengalami peningkatan di Kabupaten Cilacap.

Sesuai laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap, Minggu (29/3/2020), menginformasikan terdapat 427 ODP.

Secara rinci, 66 orang telah selesai pemantauan dan 361 orang dalam pemantauan.

Sebelumnya, Sabtu (28/3/2020), ODP di Kabupaten Cilacap tercatat sekira 306 orang.

Sementara itu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 27 orang.

9 orang di antaranya telah dinyatakan hasil laboratorium negatif dan 18 orang masih menunggu hasil laboratorium.

Untuk PDP yang meninggal dunia, sampai hari ini, Minggu (29/3/2020) berjumlah 2 orang.

Sedangkan pasien positif corona dan meninggal berjumlah 1 orang.

Sampai saat ini RSUD Cilacap masih merawat satu balita yang dinyatakan positif virus corona.

Dengan jumlah ODP yang meningkat pesat, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengimbau perantau untuk jangan pulang kampung terlebih dahulu.

Hal ini untuk mengantisipasi penularan virus corona.

Tatto juga mengimbau kepada perantau yang sudah tiba di kampung halaman untuk periksa kesehatan di Puskesmas terdekat.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap Farid Ma'ruf mengatakan jumlah perantau yang pulang kampung dipastikan lebih dari 5 ribu orang.

Berdasarkan pantaun Farid, Kamis (26/3/2020), tercatat ada sekira 5.018 perantau yang pulang kampung.

Jumlah itu terus meningkat, mengingat kondisi yang belum kondusif. (Muhammad Yunan Setiawan)

Nekat Gelar Resepsi Pernikahan, Wakapolres Kendal: Tak Segan Langsung Kami Bubarkan

Khasiat Kayu Bajakah Kalimantan dan Ciu Wlahar, Bahan Membuat Hand Sanitizer Cegah Virus Corona

Jangan Mudik! Makin Masif Dikampanyekan Pemprov Jateng, Ganjar: Ini Demi Keluarga Tercinta

Warga RT 02 RW 03 Keluraham Lomanis, Cilacap Tengah bekerja bakti menerapkan status local lockdown di lingkungan permukiman mereka, Minggu (29/3/2020).
Warga RT 02 RW 03 Keluraham Lomanis, Cilacap Tengah bekerja bakti menerapkan status local lockdown di lingkungan permukiman mereka, Minggu (29/3/2020). (TRIBUN BANYUMAS/MUHAMMAD YUNAN SETIAWAN)
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved