Banjir Cilacap
BMKG Ungkap Pemicu Banjir Cilacap: Hujan Ekstrem Kurang dari 7 Jam. Berpotensi Terulang 3 Hari Ini
BMKG mengungkap pemicu banjir di Cilacap, di antaranya hujan ekstrem kurang dari tujuh jam. Warga diminta waspada hingga 3 hari ke depan.
Penulis: Rayka Diah Setianingrum | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat intensitas hujan di Cilacap, Jawa Tengah, termasuk kategori ekstrem hingga memicu banjir.
Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap mencatat, curah hujan di Cilacap pada Minggu (12/10/2025) malam mencapai 343 milimeter dalam waktu kurang dari 7 jam.
Menurut Kepala Kelompok Kerja Pelayanan Data dan Diseminasi Informasi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, angka tersebut termasuk kategori ekstrem dan berpotensi besar memicu banjir.
"Curah hujan di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung mencapai 343 mm, sedangkan di Lengkong Jeruklegi tercatat 312 mm," kata Teguh Wardoyo, Senin (13/10/2025).
Baca juga: Banjir Cilacap Rendam 65.094 Rumah di 15 Kelurahan, BPBD Belum Terima Laporan Korban Terluka
Ia menjelaskan, beberapa wilayah lain di Cilacap mencatat curah hujan yang lebih rendah, seperti Tunggul Wulung 44 mm, Patimuan 21 mm, Nusawungu 23 mm, Maos 7 mm, dan Cimanggu yang dilaporkan tidak terjadi hujan.
Perbedaan angka ini menunjukkan distribusi hujan yang tidak merata.
Sementara, intensitas hujan di wilayah pusat kota dan sekitarnya tercatat tinggi.
Teguh menyebut, hujan ekstrem tersebut terjadi akibat kombinasi anomali suhu muka laut (sea surface tempereture/SST) yang lebih hangat dari normal, serta kelembapan udara yang sangat tinggi di lapisan atmosfer bawah.
"Kondisi ini memicu penguapan lebih besar dan meningkatkan peluang pembentukan awan konvektif penyebab hujan lebat," terangnya.
Selain itu, faktor lokal seperti topografi Cilacap yang berupa cekungan, turut memperkuat potensi terbentuknya awan hujan tebal di atas wilayah perkotaan.
BMKG juga mencatat suhu maksimum harian di Cilacap mencapai 32 derajat Celcius, dengan suhu minimum sekitar 25 derajat Celcius.
Baca juga: Logistik Mulai Disalurkan, Banjir Cilacap Memaksa 307 Warga Mengungsi
Perbedaan suhu yang tinggi ini menandakan tingkat labilitas udara cukup kuat sehingga berpotensi menimbulkan pertumbuhan awan hujan secara masif.
"Labilitas udara yang tinggi ditambah kelembapan tinggi menjadi pemicu utama hujan ekstrem kemarin," ujar Teguh.
Potensi Terulang 3 Hari ke Depan
BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem lanjutan, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa Tengah.
Selain itu, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, masih berpotensi terjadi di Cilacap hingga tiga hari ke depan.
Logistik Mulai Disalurkan, Banjir Cilacap Memaksa 307 Warga Mengungsi |
![]() |
---|
Banjir Cilacap Rendam 65.094 Rumah di 15 Kelurahan, BPBD Belum Terima Laporan Korban Terluka |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Banjir Rendam Permukiman Warga Sidakaya Cilacap, Air Masuk Rumah Dini Hari |
![]() |
---|
Banjir Masih Menggenangi Rumah 934 KK di Dua Kecamatan di Cilacap, Anak-anak Mulai Demam |
![]() |
---|
Dua Pekan Sekolah Kebanjiran, Siswa MI Maarif 2 Bojong Cilacap Terpaksa Ujian di Masjid |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.