Berita Banyumas

Kisah Dani, Calon Dokter Lulusan Terbaik Unsoed. Anak Buruh Tani Boyolali, Kuliah Naik Onthel Butut

Kisah Dani, Calon Dokter Lulusan Terbaik Unsoed. Anak Buruh Tani Boyolali, Kuliah Naik Onthel Butut

Istimewa
Marhamdani S.Ked (22) lulusan terbaik Fakultas Kedokteran, dalam wisuda ke-136 Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, pada Selasa (10/3/2020). 

Kisah Dani, Calon Dokter Lulusan Terbaik Unsoed. Anak Buruh Tani Boyolali, Kuliah Naik Onthel Butut

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Dalam sosoknya yang bersahaja, tekad Marhamdani (22) bisa jadi sekokoh Gunug Slamet yang tinggi menjulang.

Sejak mula, ia bersikeras mengangkat harkat-martabat keluarga melalui jenjang pendidikan yang ditempuhnya.

Meski lahir dari rahim ibu dan ayah yang hanya berprofesi sebagai buruh tani, Dani --begitu Marhamdani karib disapa-- tak pernah patah arang. 

Kini, tekad dani tinggal selangkah lagi mewujud. Ia menjadi lulusan terbaik (cumlaude) Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (FK Unsoed) Purwokerto, Selasa (10/3/2020).

Berikut 18 Intruksi Mendikbud Nadiem untuk Satuan Pendidikan, Mengantisipasi Wabah Virus Corona

Kisah Kuat, Swadaya Perbaiki Jalan Penghubung Kabupaten di Kebumen: Tak Ingin Pengendara Celaka

Otoritas Italia Hentikan Seri A dan Kompetisi Olahraga Lainya. Musim Ini Tak Ada Juara Liga?

MA Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan. Ke Mana Uang yang Telah Dibayarkan?

Dalam wisuda ke-136 Unsoed Purwokerto, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Dani menyentuh angka 3,92. Nyaris sempurna.

Tentu, kesuksesan Dani ini membanggakan keluarga dan orang-orang yang mengasihinya.

Dani dilahirkan dari pasangan buruh tani Sumadi dan (almarhumah) Ismiranti, 22 tahun silam, di sebuah tempat di Kabupaten Boyolali.

Semasa hendak masuk kuliah, ia gamang untuk masuuk Fakultas Kedokteran. Dalam benaknya, tentu kuliah di FK membutuhkan biaya yang banyak. Apakah dia dan keluarga mampu menutup biaya itu?

Mengapa Italia Jadi Negara Tertinggi Kasus Positif Corona di Benua Eropa? Berikut Penjelasannya

Karena itu, ia kemudian ingin mengubur mimpinya jadi doker, dan hendak memilih jurusan lain: masuk ke fakultas teknik.

"Dulu awalnya saya mau mengambil jurusan teknik karena saya tidak berani memilih kedokteran."

"Saya khawatir mengambil kedokteran akan tetap membutuhkan biaya yang besar," ujarnya kepada TribunBanyumas.com, Selasa (10/3/2020).

Pihak guru dan sekolahnya yang menguatkan Marhamdani, yang akhirnya memberanikan diri memilih Fakultas Kedokteran, Unsoed.

Komisi 9 DPR RI: Pemerintah Wajib Kembalikan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan yang Telah Dibayarkan

Peroleh Bidik Misi, Ingin Wujudkan Mimpi Sang Ibu

Dani masuk FK Unsoed melului jalur Bidik Misi. Ini merupakan sebuah anugerah baginya.

Sebab, banyak orang berpandangan jika berkuliah di Fakultas Kedokteran membutuhkan biaya yang banyak dan mahal.

Kunci kesuksesan dalam menempuh pendidikan S1 baginya adalah dengan menjalaninya dengan penuh kesungguhan. 

Dimata temannya, Marhamdani dikenal sebagai sosok yang cerdas dan mudah memahami setiap pembelajaran. 

Bukan hanya untuk dirinya sendiri, dia juga suka memberikan bantuan bagi teman-temannya terutama dalam hal pelajaran kuliah.

"Saya sama sekali tidak memiliki kesulitan untuk berproses. Teman saya semua saling mendukung," imbuhnya.

MA Dikabarkan Terima Kasasi Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini Respon Kuasa Hukum Terdakwa

Diketahui bahwa salah satu motivasi terbesarnya menjadi seorang dokter adalah almarhumah ibunya. 

"Ibu saya dulu sakit-sakitan cukup lama. Ibu sempat bilang ingin anaknya menjadi dokter agar bisa membantu orang yang membutuhkan," katanya.

Pesan almarhum ibunya itulah yang membuatnya semangat menjadi seorang dokter.

Dani sadar dan tahu betul bahwa kuliah di jurusan kedokteran tidaklah mudah.

BREAKING NEWS: 13 Orang Lagi Dinyatakan Positif, Total Pasien Virus Corona di Indonesia 19 Orang

Keris Pangeran Diponegoro yang Disita Belanda Dikembalikan ke Indonesia Setelah 2 Abad Berselang

Tiga Pengguna Narkoba ini Diringkus Saat Polisi Gelar Penyuluhan Narkotika

Empat Orang Tewas Saat Menggelar Aksi Damai di Perusahaan AMDK di Pasuruan

Namun Marhamdani dapat mengatur waktu yang dimilikinya dan lulus S1 dalam waktu singkat yaitu 3,5 tahun. 

Rencananya dia akan menjalani pendidikan profesi dokter, dan jika semua lancar, maka kurang dari dua tahun Marhamdani akan di sumpah menjadi seorang dokter. 

Ketika sudah sah menjadi dokter nanti, dia akan memilih mengabdikan diri di kampung halamannya. (jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved