Berita Cilacap
Derita Pedagang Pasar Kroya, Omzet Anjlok 60 Persen, Bertahan di Lapak Becek Sejak 2022
Pembangunan Pasar Kroya baru capai 49 persen, di sisi lain ratusan pedagang harus berjuang di pasar darurat yang becek.
Penulis: Rayka Diah Setianingrum | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Di tengah deru mesin proyek pembangunan Pasar Kroya yang megah, terselip kisah perjuangan ratusan pedagang yang bertahan dalam kondisi memprihatinkan.
Sejak pasar lama luluh lantak terbakar pada akhir 2021, mereka terpaksa mencari nafkah di pasar darurat Terminal Karangmangu yang jauh dari kata layak.
Kondisi pasar darurat becek dan tergenang setiap kali hujan turun.
Baca juga: 4 Tahun di Lapak Darurat, Pedagang Pasar Kroya Geram Proyek Mandek dan Tagih Janji
Tak sedikit pembeli yang enggan datang, membuat omzet para pedagang anjlok hingga 60 persen.
"Kalau hujan ya becek, genangan air di mana-mana, pembeli juga jadi malas datang," keluh Suwarno, salah satu pedagang, Selasa (12/8/2025).
Ia menceritakan, banyak rekannya yang tak kuat menanggung kerugian hingga akhirnya terpaksa banting setir dan alih profesi.
Namun, harapan untuk kembali bangkit mulai terlihat. Pihak pengembang, PT Lince Romaul Raya, memastikan proyek pembangunan pasar baru terus berjalan sesuai rencana.
Staf Manajemen PT Lince, Soleh, mengungkapkan bahwa hingga awal Agustus 2025, progres fisik pasar senilai Rp 67,46 miliar itu sudah mencapai 49,53 persen.
"Pekerjaan berjalan sesuai rencana dan kami targetkan rampung pada 2025," ujarnya.
Soleh juga menjawab kekhawatiran pedagang mengenai ukuran lapak.
Ia menegaskan, seluruh kios, los, dan lemprakan dibangun sesuai gambar perencanaan awal tanpa ada pengurangan ukuran sedikit pun.
Pasar Kroya baru nantinya akan menampung 248 kios, 1.148 los, dan 220 lemprakan dengan ukuran yang bervariasi.
Kabar baik lainnya datang dari Pemerintah Kabupaten Cilacap.
Kepala Bidang Pasar DPKUKM Cilacap, Ardana Galuh, memastikan para pedagang lama tidak akan dipungut biaya sepeser pun untuk menempati pasar baru.
"Karena ini nanti milik Pemkab, pedagang hanya akan dikenakan retribusi harian sesuai ketentuan yang berlaku, tidak ada biaya pembelian atau sewa kios," tegasnya.
Kini, para pedagang hanya bisa berdoa agar pembangunan berjalan lancar, sehingga penderitaan mereka di lapak darurat bisa segera berakhir.
Cilacap Siaga Banjir! Hujan Lebat Masih Sering Turun, Tanggul Sungai Citanduy Hampir Jebol |
![]() |
---|
Mahasiswa STMIK Komputama Sulap Gedebok Jadi Kerajinan Tangan, Dapat Penghargaan dari Telkom |
![]() |
---|
Lapas Nirbaya Nusakambangan Cilacap Kedatangan 191 Napi dalam Sehari, Kerja Produktif Telah Menanti |
![]() |
---|
2 Alat Pendeteksi Dini Tsunami Dipasang di Cilacap, Cover 10 Kecamatan Rawan Terdampak |
![]() |
---|
Sering Dikunjungi Warga, RTH Cilacap Dipenuhi Sampah Plastik Bekas Makanan. Terkumpul 8 Kantong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.