Suka Tidur Begitu Lama? Simak Risiko Penyakit yang Mengintai, Diabetes hingga Kematian Dini
Kurang tidur tak bagus untuk kesehatan. Pun, tidur terlalu lama juga tak baik bagi kesehatan, baik fisik maupun mental. Jadi istirahat secukupnya.
TRIBUNBAYNUMAS.COM - Setelah begadang atau lembur, terkadang kita suka melakukan pembalasan, dengan tidur lebih lama dari biasanya.
Nyatanya, tidur berlebihan tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Pun, kurang istirahat juga tak baik kesehatan, dan berpotensi menimbulkan berbagai risiko penyakit.
• Hobi Minum Kopi? Hentikan Dulu Konsumsinya Jika Kamu Merasakan Gejala Berikut
• Suka Makan Durian? Ketahui Ini Manfaat dan Efek Sampingnya
• Senyum Alexandra Gottardo saat Disinggung Soal Percerainnya
• Sabet Tiga Gelar Indonesia Masters 2020: Terima Kasih Ginting, Minions dan Greysia/Apriyani
Sesuai rekomendasi para ahli, orang dewasa sebaiknya tidur selama tujuh hingga delapan jam per hari.
Kurang dari durasi tersebut akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Di sisi lain, terlalu banyak tidur juga akan berefek buruk pada tubuh. Tidur berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah medis, seperti diabetes, penyakit jantung dan kematian dini.
• Liverpool dan Chelsea Siap Saling Jegal demi Tanda Tangan Penyerang RB Leipzig Timo Werner
Melansir Web MD, berikut penyakit umum yang sering terjadi jika kita tidur terlalu lama:
1. Diabetes
Penelitian telah menunjukkan bahwa tidur terlalu lama atau kurang setiap malam dapat meningkatkan risiko diabetes.
• Bagaimana Cara Mengganti Buku Nikah yang Hilang Atau Rusak? Simak Penjelasnnya
2. Obesitas
Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit bisa membuat kita mengalami obesitas.
Riset menunjukkan bahwa orang yang tidur selama sembilan atau 10 jam setiap malam memiliki risiko 21persen lebih besar mengalami obesitas.
• Membela Diri dan Bunuh Pembegalnya, Pelajar Ini Terancam Hukuman Seumur Hidup. Berikut Faktanya
3. Sakit Kepala
Tidur lebih lama dari biasanya dapat menyebabkan sakit kepala.
Para peneliti percaya ini disebabkan efek tidur berlebihan pada neurotransmiter tertentu di otak, termasuk serotonin.