Raja Keraton Agung Sejagat Pernah Dikukuhkan di Candi Arjuna Dieng, Dikirab dari Tuk Bimalukar

Saat dikukuhkan di Candi Arjuna Dieng, Raja Keraton Agung Sejagat (KAS) Purworejo, terlebih dulu dikirab dari Tuk Bimalukar

Penulis: khoirul muzaki | Editor: yayan isro roziki
istimewa/netizen
Dokumentasi kegiatan Keraton Agung Sejagat (KAS) Purworejo, di Dieng, Wonosobo, jauh sebelum menggegerkan jagat Tanah Air di awal 2020 ini. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Publik akhir-akhir ini dihebohkan dengan munculnya Keraton Agung Sejagat (KAS) Purworejo, di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, yang dipimpinan Totok Santoso Hadiningrat dengan gelar Sinuhun.

Pascaviralnya berita itu, sang raja dan permaisuri yang dipanggil Ratu Dyah Gitarja ditangkap dan dibawa ke Polda Jawa Tengah untuk menjalani pemeriksaan.

Keraton Agung Sejagat (KAS) Purworejo, terancam ditutup karena dianggap meresahkan warga.

Sebelum di Purworejo, Keraton Agung Sejagat Ternyata Pernah Gelar Acara Kerajaan di Dieng Wonosobo

Nenek Penjual Sate di Dieng Ini Tunggui Pembeli Makan Meski Sudah Dibayar, Alasannya Bikin Tertegun

Terungkap di Persidangan Bagaimana Terdakwa Rancang Bantai 1 Keluarga di Banyumas, Tak Ada Keberatan

Kisah Pasangan Selingkuh di Kroya Cilacap yang Berbulan-bulan Jadi DPO, Ini Akhir Pelarian Mereka

Polisi pun menggeledah rumah kontrakan Totok di Sleman untuk mencari barang bukti.

Totok dan Dyah yang sempat gagah dengan pakaian kerajaan di hadapan ratusan pengikutnya itu pun tampak lemah dengan baju tahanan.

Kelompok ini sebenarnya telah eksis cukup lama, bukan hanya muncul dadakan saat awal tahun 2020 ini.

Sebelum viral di Pogung Jurutengah, Totok dan ratusan pengikutnya ternyata pernah melaksanakan kegiatan ala kerajaan di dataran tinggi Dieng, beberapa bulan lalu.

Segini Tarif Jabatan Tinggi yang Dipatok Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Purworejo

Berpura-pura Tawarkan Jasa Pelatihan Batik, Wahyu Bobol SDN 01 Purbalingga. Ini Akhir Kisahnya

Dapat Kuota Terbanyak se-Jawa Tengah, BPN Cilacap Gandeng Babinsa Sukseskan PTSL

Pengendara Pilih Putar Balik Begitu Memasuki Jalan di Giritirto Kebumen, Yatno Ungkap Kesaksiannya

Kepala UPTD Objek Wisata Dieng, Aryadi Darwanto, membenarkan Toto dan pengikutnya pernah menggelar kegiatan di Dieng.

Ia pun menyebut acara itu legal karena telah mendapatkan izin dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

Pusat kegiatan bernuansa budaya itu berada di komplek candi Arjuna Dieng.

Polisi Sebut Toto Sedang Mempersiapkan Pemerintahan Keraton Agung Sejagat, Kegiatannya Membuat Resah

Pemancing di Pantai Goa Lawa Kebumen Hilang Terseret Omba. Belum Ditemukan Hingga Kini

Video Peserta Seleksi Perangkat Desa di Purbalingga Protes

Arungi Liga 2 Indonesia Musim 2020/2021, PSCS Gandeng Apparel Asal Jogja Artland Sportswear

"Itu mereka izin. Acaranya di komplek candi," katanya, Rabu (15/1/2020).

Kehadiran ratusan orang dari luar kota yang berpakaian ala kerajaan itu sontak sempat meramaikan kawasan wisata Dieng, kala itu.

Prosesi pengukuhan itu sekaligus memeringati 1000 an tahun masa keemasan Dinasti Sanjaya.

Keseharian Totok Santoso Penguasa Keraton Agung Sejagat, Buka Angkringan dan Ngontrak di Sleman Ini

Usai Penyerahan DPA Kabupaten Banyumas, Bupati: OPD Harus Segera Melaksanakan Langkah Strategis

Mau Jalan-jalan ke Malioboro? Mulai Maret 2020 Kawasan Ini Bebas Rokok Lho, Ada Alasan Khusus

Jarang Tampil, Kini Dorce Gamalama Sibuk Jualan Bunga

Prosesi kirab diawali dengan ritual pengambilan air suci di tuk Bimalukar Desa Dieng Wetan.

Ratusan peserta lantas mengarak gunungan dari tuk Bimalukar menuju komplek Candi Arjuna dengan berjalan kaki.

Alunan musik khas mengiringi perjalanan mereka ke candi.

Terungkap saat Diperiksa Polisi, Ini Lho Nama Asli Istri Raja Keraton Agung Sejagat Sesuai KTP

Orangtua Nabila Kembaran Nadya Nangis Ditanya Rahasia yang Terpendam 16 Tahun: Kami Takut Kehilangan

Kisah Pilu Cewek Wonosobo Jajakan Diri di Surabaya Tarif Rp 180 Ribu, Cuma Segini yang Didapat

Teddy Beberkan Bukti Pecinya Tak Mengandung Ilmu Hitam, Ayu Dewi Malah Punya Pendapat Lain

Di sana, panitia acara telah menyiapkan panggung lengkap dengan penerangan dan sound system untuk pengukuhan sang raja.

Menariknya, penyiar (announcer) acara itu menggunakan dua bahasa (bilingual), Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

"Warga juga ada yang menyaksikan, cuma gak sampai selesai," katanya.

Raja Keraton Agung Sejagat Pernah Ramal Perang Dunia III Tahun 2020, Ini Janjinya ke Para Pengikut

Enam Film yang Diputar di Bioskop Dakota Cinema Cilacap Hari Ini, Dolittle Tayang Perdana

Modus Pencuri Sepeda di Purbalingga, Sudah 11 Kali Beraksi, Dijual Melalui Facebook

Bantai Satu Keluarga, Tiga dari Empat Jagal Sadis di Banyumas Terancam Hukukman Mati

Aryadi mengatakan, ia sempat merasa janggal dengan pakaian yang mereka kenakan.

Ia mulanya membayangkan peserta acara itu akan mengenakan pakaian adat Jawa seperti umumnya peserta gelaran budaya.

Ia tak menyangka desain pakaian yang mereka kenakan lain dari biasa.

Batu Prasasti Kerajaan Keraton Agung Sejagat Membuat Anak Kecil Takut, Warga Sepakat Menolak

Persiapkan Diri Kalian, Ini Informasi Lengkap Materi, Penilaian dan Skor Tes SKD CPNS 2019

Berpura-pura Tawarkan Jasa Pelatihan Batik, Wahyu Bobol SDN 01 Purbalingga. Ini Akhir Kisahnya

Detik-detik Polisi Tangkap Raja Kerajaan Keraton Agung Sejagat di Purworejo Totok Hadiningrat

Selebihnya ia tak menemukan keanehan berarti dalam prosesi yang mereka jalani.

Mereka bahkan berdoa untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Mereka juga menyanyikan lagu mars yang syair dan pesan di dalamnya cukup bagus.

Mereka mempercayai akan datang masa keemasan kembali seperti zaman kerajaan dulu.

Acara itu berlangsung hingga dini hari. "Mereka juga berdoa untuk Indonesia," katanya. (aqy)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved