Cilacap

Sungai Citanduy Meluap, Banjir Rendam Ribuan Rumah dan Sekolah di Wanareja Cilacap

Hujan deras di Cilacap membuat banjir di Wanareja meluas (20/11). Ribuan rumah di Desa Sidamulya dan Tarisi terendam.

BPBD CILACAP
EVAKUASI WARGA, Petugas gabungan menggunakan perahu karet mengevakuasi warga di lokasi banjir Desa Sidamulya, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Kamis (20/11/2025). Banjir yang merendam wilayah ini sejak sepekan lalu kian meluas akibat tingginya curah hujan. 

Ringkasan Berita:
  • Banjir di Kecamatan Wanareja, Cilacap, meluas akibat luapan Sungai Cikawung dan Citanduy.
  • Desa Sidamulya jadi titik terparah dengan 6 dusun terendam hingga 70 cm.
  • Ribuan warga terdampak, sebagian besar mengungsi ke rumah kerabat.
  • 124 hektare sawah dan 38 hektare ladang terendam, terancam gagal panen.
  • Upaya penyedotan air belum efektif karena debit sungai masih sangat tinggi.

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Derita warga Kabupaten Cilacap akibat cuaca ekstrem belum berakhir.

Tak hanya tanah longsor yang melanda Majenang, wilayah barat Cilacap kini juga dikepung banjir besar yang kian meluas, khususnya di Kecamatan Wanareja.

Hujan deras yang mengguyur berhari-hari membuat debit Sungai Cikawung dan Sungai Citanduy meningkat tajam hingga meluap ke permukiman.

Baca juga: Pencarian Tiga Korban Longsor Cilacap Difokuskan di 2 Titik, Personel yang Diterjunkan Berkurang

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan, mengungkapkan bahwa kondisi air justru semakin tinggi meski banjir sudah terjadi sejak Selasa (12/11/2025).

"Kondisi banjir saat ini dinamis dan terus berubah sesuai intensitas hujan," ujarnya, Kamis (20/11/2025).

Desa Sidamulya Terparah

Banjir terparah dirasakan warga di Desa Sidamulya. Enam dusun di desa ini lumpuh total terendam air.

"Sidamulya merupakan titik terparah karena berada di hilir aliran air dari dua sungai besar," kata Budi.

Di Dusun Mekarsari misalnya, ketinggian air bervariasi hingga mencapai 70 sentimeter.

Ratusan warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat karena air sudah masuk ke dalam rumah setinggi lutut orang dewasa.

"Warga memilih mengungsi demi keselamatan karena ketinggian air terus berubah," tutur Budi.

Kondisi serupa terjadi di Dusun Margodadi yang menjadi wilayah dengan jumlah penduduk terdampak paling besar, mencapai 898 jiwa.

Sekolah dan Sawah Terendam

Banjir tak hanya merendam ribuan rumah, tapi juga melumpuhkan fasilitas umum.

Empat sekolah, empat musala, dan satu masjid di Sidamulya tak bisa digunakan.

"Fasilitas pendidikan tidak bisa beroperasi maksimal karena ruang belajar ikut tergenang," jelas Budi.

Lebih mengkhawatirkan lagi, banjir ini mengancam ketahanan pangan warga.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved