Hari Kelima Longsor Banjarnegara: 5 Jenazah dan Potongan Tubuh Ditemukan, Total 10 Korban

Ringkasan Berita:

• Tim SAR temukan 5 jenazah dan 2 bagian tubuh di hari kelima pencarian longsor Banjarnegara.
• Tiga korban teridentifikasi: Esiah (22), Maruni (41), dan Karti (64).
• Total temuan sejak awal operasi menjadi 10 korban (8 jenazah utuh, 2 body part).
• Rekayasa cuaca dilakukan untuk mempermudah akses alat berat yang sebelumnya terkendala hujan.
• Menteri PU janjikan penambahan alat berat hingga 18 unit, tim waspadai longsor susulan.

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Operasi pencarian korban tanah longsor di Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mulai menunjukkan titik terang pada hari kelima, Kamis (20/11/2025).

Tim SAR Gabungan yang berjibaku dengan lumpur tebal berhasil menemukan lima jenazah yang tertimbun material longsor.

Tak hanya itu, tim juga menemukan dua bagian tubuh (body part) di lokasi pencarian.

Baca juga: Tangan Diinfus, Lihin Identifikasi Jenazah Ibunya yang Ditemukan Tertimbun Longsor Banjarnegara

Lima Jenazah Dievakuasi

Perkembangan signifikan ini dipantau langsung oleh Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, yang terjun ke lokasi bencana.

Ia menjelaskan, fokus pencarian hari ini memang dipusatkan di dua sektor, yakni sektor A dan C.

"Kita menemukan tujuh, dimana dua di dalamnya ada body part," katanya usai rapat evaluasi di posko Kantor Kecamatan Pandanarum, Kamis malam.

Berdasarkan data di lapangan, dari lima jenazah utuh yang ditemukan, tiga di antaranya sudah berhasil diidentifikasi.

Mereka adalah Esiah (22), Maruni (41), dan Karti (64).

Sementara dua jenazah lainnya serta dua bagian tubuh yang ditemukan masih dalam proses identifikasi.

Dengan hasil ini, total korban yang berhasil ditemukan tim SAR gabungan sejak hari pertama hingga hari kelima berjumlah 10 korban (terdiri dari delapan jenazah utuh dan dua bagian tubuh).

Modifikasi Cuaca Berhasil

Keberhasilan evakuasi hari ini tak lepas dari strategi penggunaan teknologi.

Kabasarnas mengakui, pada hari-hari awal, alat berat sulit bergerak karena hujan terus mengguyur.

Langkah rekayasa cuaca pun diambil untuk "menahan" hujan agar proses evakuasi berjalan lancar.

"Operasi ini akan terus dilakukan sampai nanti hari ketujuh akan kita evaluasi untuk memutuskan perpanjangan kegiatan," terangnya.

Bantuan Alat Berat

Saat ini, sudah ada 9 alat berat yang meraung di lokasi bencana.