Banjarnegara

Gema Sholawat di Balik Jeruji Besi, Rutan Banjarnegara Resmikan Pesantren At-Taubah di Hari Santri

Di balik tembok penjara, kini berdiri pesantren. Jalan pertobatan bagi para warga binaan Banjarnegara resmi dimulai bertepatan dengan hari santri.

RUTAN BANJARNEGARA
RESMIKAN PESANTREN RUTAN. Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali (kiri), bersama Kakanwil Kemenkumham Jateng, Mardi Santoso (tengah), dan Karutan Banjarnegara, Dodik Harmono (kanan), saat meresmikan Pesantren At-Taubah di Rutan Banjarnegara, Rabu (22/10/2025). Peresmian bertepatan dengan Hari Santri ini bertujuan memberikan wadah pembinaan keagamaan dan moral bagi para warga binaan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Lantunan sholawat yang syahdu memecah suasana kaku di balik tembok Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banjarnegara, Rabu (22/10/2025). Suara puji-pujian itu mengiringi sebuah momen bersejarah: peresmian Pesantren At-Taubah, sebuah surau harapan yang lahir di tempat yang tak terduga, tepat di Hari Santri Nasional.

Peresmian yang ditandai dengan pemotongan pita di depan kamar khusus santri ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah penegasan bahwa jalan untuk bertaubat dan memperbaiki diri bisa tumbuh di mana saja, bahkan di balik jeruji besi sekalipun.

Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali, yang hadir langsung, tak bisa menyembunyikan apresiasinya. Baginya, keberadaan pesantren ini adalah bukti bahwa semangat dan nilai-nilai Islam rahmatan lil'alamin mampu menembus batas ruang dan waktu.

Baca juga: TNI-Polri Grebek Rutan Banjarnegara Tengah Malam, 21 Kamar Napi Diacak-acak

"Kami berharap, warga binaan dapat menjadikan pesantren ini sebagai jalinan hijrah dan pembinaan diri," katanya.

Wadah Pembinaan Akhlak

Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk menjadikan rutan dan lapas sebagai pusat pembinaan karakter. Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Jawa Tengah, Mardi Santoso, menegaskan bahwa pesantren ini akan menjadi fondasi untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada para warga binaan.

"Sehingga, pesantren ini akan menjadi wadah pembinaan yang menanamkan nilai religius, kedisiplinan dan akhlak mulia," ujar Mardi Santoso.

Nantinya, denyut kehidupan pesantren akan diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan yang terstruktur. Kepala Rutan Banjarnegara, Dodik Harmono, menjelaskan bahwa seluruh warga binaan akan dilibatkan secara aktif, mulai dari program rutin mengaji Al-Qur'an hingga kajian kitab bersama ustadz dari pondok pesantren luar.

"Seluruh warga binaan akan kami libatkan secara aktif sesuai dengan minat dan kemampuan mereka," kata Dodik.

Momen peresmian ini juga diwarnai dengan kegiatan berbagi kepada sesama. Ratusan paket sembako dibagikan kepada keluarga warga binaan dan masyarakat sekitar yang membutuhkan. Kini, dengan berdirinya Pesantren At-Taubah, secercah harapan baru disematkan agar para warga binaan tak hanya menjalani hukuman, tetapi juga menemukan jalan pulang melalui ilmu dan iman.

"Kami juga berharap, melalaui pesantren warga binaan bisa terus memperbaiki diri melalui jalan ilmu dan iman," pungasnya.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved