Wonosobo
'Bapak, Saya Mau Pindah Sekolah Saja', Tangis Ayah Almarhum Siswa SD di Wonosobo
Duka mendalam di Wonosobo. Seorang siswa kelas 3 SD meninggal dunia setelah dirawat intensif. Sang ayah ungkap keluhan putranya.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Jerit hati seorang ayah di Wonosobo pecah saat mengenang permintaan terakhir putranya.
"Bapak, saya mau pindah sekolah saja," ucap Dedi Handi Kusuma (34), menirukan lirih kata-kata anaknya, TA (9), sebelum bocah itu menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit.
Duka menyelimuti Dusun Jambusari, Kelurahan Kertek, Kamis (9/10/2025).
Baca juga: Diduga Jadi Korban Perundungan, Makam Bocah di Wonosobo Dibongkar
TA, siswa kelas 3 sebuah SD negeri di Kecamatan Kertek, meninggal dunia pada Selasa (7/10/2025) malam, setelah tiga hari dirawat intensif.
Kematiannya diduga kuat akibat perundungan yang dilakukan oleh teman sekelasnya.
Keluhan Sakit Perut Usai Upacara
Di rumah duka, Dedi menceritakan kronologi pilu yang menimpa putranya.
Semua bermula pada Rabu (1/10/2025), usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
TA pulang ke rumah dengan kondisi tubuh yang lemah.
“Anak saya bilang, dipukul bagian perut. Anak saya ngeluh sakit, sesak napas,” ujar Dedi.
Karena kondisi anaknya tak kunjung membaik, keluarga membawanya ke dokter.
Namun, kondisinya terus memburuk hingga pada Sabtu (4/10/2025) sore, TA dilarikan ke IGD RS PKU Muhammadiyah Wonosobo.
Sehari kemudian, ia dipindahkan ke ruang ICU.
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan adanya cairan di paru-paru TA, yang kemudian dioperasi.
Namun nahas, kondisinya justru semakin menurun setelah tindakan tersebut.
“Pas saya tanyain, sakit karena apa, dia bilang sambil nangis, dipukul bagian perut,” kata Dedi, mengenang percakapannya dengan sang anak di rumah sakit.
Menurut Dedi, anaknya hanya menyebut satu nama pelaku.
Namun, informasi simpang siur yang ia dengar menyebut ada lebih dari satu orang yang terlibat.
“Anak saya bilang yang mukul satu orang, tapi ada yang bilang ada yang memegang, bahkan ada yang bilang anak saya sampai pingsan,” tuturnya pilu.
Pihak Sekolah Belum Beri Penjelasan
Di tengah duka dan kebingungannya, Dedi mengaku belum mendapatkan titik terang dari pihak sekolah.
Ia sudah mencoba menghubungi, namun belum ada penjelasan resmi terkait insiden yang menimpa putranya.
“Saya tanyain ke pihak sekolah, enggak ada yang tahu. CCTV juga saya belum lihat,” ujar Dedi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Wonosobo, AKP Arif Kristiawan, menyatakan bahwa kasus ini masih dalam proses pendalaman.
Pihak kepolisian masih berupaya mencari saksi dan bukti untuk memastikan lokasi dan kronologi kejadian.
“Kasus ini masih kami dalami. Terkait lokasi kejadian pun kami belum bisa memastikan apakah di lingkungan sekolah atau di tempat lain, karena belum ada saksi dan belum ada rekaman CCTV yang memperlihatkan peristiwa itu,” tandasnya.
Kini, Dedi hanya bisa memeluk foto kenangan putranya, berharap keadilan segera datang.
Kasus ini menjadi pengingat pahit tentang luka tak kasat mata di dunia pendidikan, sementara polisi terus berupaya menguak tabir di balik kematian tragis TA.
Eko Purwanto Nahkodai PPDI Wonosobo Gantikan Ketua Lama yang Mundur |
![]() |
---|
Tangis Haru Derun si Petani, Rumah Papan Miringnya Kini Dibedah Bank Wonosobo |
![]() |
---|
Pesan Pemerintah Sering Gagal Paham, Puluhan Admin Medsos Pemkab Wonosobo Dikumpulkan |
![]() |
---|
Bupati Wonosobo Minta BUMN-Swasta Kurangi Seremoni, Perbanyak Aksi Sosial Seperti Bedah Rumah |
![]() |
---|
Pelayanan Publik Wonosobo Melonjak dari Zona Kuning, Raih Peringkat Tertinggi Ombudsman 2 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.