Wonosobo

INOVASI KEREN Wonosobo, Bayar PBB Cukup Pakai Sampah Plastik, Stafsus Mendagri Sampai Cek Lokasi

Sampah plastik warga dibeli oleh desa, uangnya langsung dipakai untuk membayar PBB. Inovasi ini dinilai lebih komplit.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Daniel Ari Purnomo
DOKUMENTASI PRIBADI WARGA
INOVASI DESA TALUNOMBO, Staf Khusus Mendagri, Kastorius Sinaga, saat berkunjung ke Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Wonosobo, Rabu (17/9/2025). Kunjungan tersebut untuk meninjau langsung inovasi pembayaran PBB menggunakan sampah yang dinilai bisa menjadi model percontohan nasional. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Sebuah inovasi brilian dari Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Wonosobo, berhasil menarik perhatian pemerintah pusat.

Program bayar PBB pakai sampah yang digagas pemerintah desa setempat dinilai sangat efektif hingga membuat Staf Khusus Menteri Dalam Negeri (Stafsus Mendagri) datang langsung untuk meninjaunya, Rabu (17/9/2025).

Stafsus Mendagri Bidang Politik dan Media, Kastorius Sinaga, mengatakan kunjungannya merupakan arahan langsung dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang mendorong inovasi pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat.

Baca juga: GENJOT PAD CILACAP, Bupati Syamsul Siapkan Tapping Box Pajak hingga Uji Coba Padi Tahan Garam

Solusi Tiga Masalah 

Program ini dinilai menjadi solusi jitu yang menyelesaikan tiga masalah sekaligus.

Pertama, sampah plastik di lingkungan warga tertangani.

Kedua, masyarakat dimudahkan dalam membayar kewajiban Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Ketiga, tingkat kepatuhan pajak dan pendapatan asli daerah (PAD) berpotensi meningkat.

"Masyarakat sangat terbantu. Mereka memiliki sampah plastik lalu dibeli oleh desa dan uang itu digunakan untuk membayar PBB," ujar Kastorius.

Siap Direplikasi Nasional 

Kastorius memuji model yang diterapkan Desa Talunombo lebih komprehensif dibandingkan program serupa di daerah lain.

Prosesnya mencakup kampanye, pemilahan, produksi (sampah plastik diolah menjadi bahan bakar), hingga integrasi langsung dengan pembayaran PBB.

"Kami banyak melihat praktik seperti ini, tapi ini yang lebih komplit. Kami coba lihat polanya bagaimana kita kembangkan skema ini di dalam sistem pengelolaan keuangan daerah," ungkapnya, mengisyaratkan potensi replikasi program ini secara nasional.

Warga Sangat Antusias 

Kepala Desa Talunombo, Badaruddin, menyebut respon masyarakat sangat baik.

Dari total 2.300 wajib pajak di desanya, sudah ada sekitar 400 warga yang bergabung dengan program ini.

"Alhamdulillah antusiasme masyarakat tinggi," tandasnya.

Kunjungan dari Kemendagri ini, menurutnya, menjadi motivasi besar bagi pemerintah desa untuk terus berinovasi. (ima)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved